Hakim Berjilbab Pertama di Inggris
HIDAYATUNA.COM – Seorang wanita Muslim di Inggris menjadi hakim pertama di dunia barat yang mengenakan jilbab.
Adalah Raffia Arshad, wanita berusia 40 tahun tersebut tumbuh dan dibesarkan Yorkshire, Inggris Utara. Sejak berusia 11 tahun dirinya ingin bekerja di bidang hukum.
Arshad yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang pengacara, pekan lalu ditunjuk sebagai wakil hakim distrik di wilayah Midlands.
Dia mengatakan promosinya adalah berita bagus untuk keragaman dalam sistem hukum di dunia.
Arshad menceritakan bahwa ketika kantor pengadilan mencari kandidat untuk mempromosikan keberagaman, mereka menunjuknya akan tetapi mereka tidak tahu bahwa dia mengenakan jilbab.
“Ini penting untuk semua wanita, bukan hanya wanita Muslim, tetapi sangat penting untuk wanita Muslim,” ungkap Arshad, dikutip dari The National World, Kamis (28/5/20).
Arshad adalah ibu dari tiga anak. Ia telah mempraktekkan hukum privat yang berurusan dengan anak-anak, pernikahan paksa, mutilasi alat kelamin wanita dan kasus-kasus lain yang melibatkan hukum Islam selama 17 tahun terakhir.
Dia adalah orang pertama di keluarganya yang berhasil belajar hingga ke universitas dan juga menuliskan gagasannya tentang hukum keluarga Islam.
Meskipun promosi oleh Ketua Mahkamah Agung adalah berita yang disambut baik untuknya, Arshad mengatakan bahwa kebahagiaan dari orang lain (umat Muslim) atas berita tentangnya dirasakan “jauh lebih besar” baginya.
“Saya sudah menerima begitu banyak email dari orang,” katanya.
Menurutnya banyak yang mengatakan kepadanya melalui email tersebut bahwa banyak wanita berjilbab lainnya yang bahkan tidak dapat diterima sebagai pengacara apa lagi mendapatkan promosi untuk jabatan yang terkemuka.
Arshad pun menceritakan bahwa dirinya kerap subjek diskriminasi di ruang sidang karena pilihannya untuk mengenakan jilbab. Dia terkadang dikira sebagai pekerja pengadilan atau klien. Ia juga pernah didesak keluarganya untuk tidak mengenakan jilbab saat wawancara beasiswa di Inns of Court School of Law pada tahun 2001. (AS/Hidayatuna.com)