Haji Lima Hari

Haji dan Umrah (Istimewa)
HIDAYATUNA.COM – Ibadah haji itu secara teknis hanya butuh waktu lima hari, yaitu tanggal 9 wuquf di Arafah, sore dan malam tanggal 10 bergerak dari Arafah ke Muzdalifah. Besoknya mulai tanggal 10, 11, 12 dan atau 13 tinggal di Mina.
Selama 4 hari itu kalau mau sekalian tawaf Ifadhah dan Sa’i juga boleh. Tapi kalau mau diselesaikan dulu baru tawaf ifadhah juga bisa.
Intinya haji itu hanya mulai tanggal 9 hingga 13 Dzulhijjah, selebihnya relatif saja, bisa seminggu, dua minggu, sebulan, 40 hari bahkan bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Adapun durasi naik pesawat dari Jakarta ke Jeddah hanya 9 jam saja kalau non-stop. Kalau pakai maskapai non Saudi dan non Indoesia, biasanya mampir dulu di ibukota masing-masing maskapai, bisa di Dubai, Qatar, Oman, Srilanka, Cairo, Turki dan lainnya.
Saya membayangkan misalnya wuquf jatuh hari Selasa kemarin, kita bisa terbang dari hari Senin pagi atau sore dari Jakarta. Maka prosesi semuanya setelah tanggal 13 waktu Saudi, yaitu hari Sabtu.
Kalau Sabtu sore itu pulang ke Jakarta, maka haji hanya semingguan saja.
Namun semua itu hanya teori saja, dalam prakteknya agak susah, karena kalau 2,5 juta jamaah haji seduinia punya jadwal yang sama, maka flownya tidak bisa mengalir.
Maka dibuatlah skenario kedatangan dan kepulangan hingga minus 40 hari dan plus 40 hari. Dengan demikian, maka arus haji bisa berjalan lancar.
Selamat datang para jamaah haji Indonesia, semoga mendapatkan haji yang mabrur, sehat semua dan selamat kembali berkumpul dengan keluarga. Amin.