Hairus Salim: Jangan Ngaku Pecinta Gus Dur, Kalau Membela Rasisme

 Hairus Salim: Jangan Ngaku Pecinta Gus Dur, Kalau Membela Rasisme

Ilustrasi/Hidayatuna

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Direktur Eksekutif Yayasan LKiS, Yogyakarta, Hairus Salim secara tegas mengatakan bahwa jangan mengaku pecinta Gus Dur kalau masih membela rasisme.

Sebagaimana diketahui baru baru ini, mencuat kembali kasus rasisme yang menyedot perhatian publik. Dimana kasus rasisme dilakukan oleh Permadi Arya a.k.a Abu Janda kepada mantan Komisioner HAM, Natalius Pigai.

Pengajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Atma Jaya dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu mengatakan mungkin tidak semua warga NU sebagai pecinta Gus Dur, atau sebaliknya tidak semua orang yang mencintai Gus Dur adalah NU.

Meski demikian, lanjut Hairus Salim bagi siapapun yang mengaku mencintai Gus Dur, namun dalam praktiknya ia masih mendukung rasisme. Hal itu perlu dipertanyakan.

“Mungkin tidak semua orang NU suka Gus Dur, dan tidak setiap yang suka Gus Dur Itu NU. Tapi jangan ngaku ngaku pencinta Gus Dur, atau Gusdurian kalau membela rasisme,” tulis Hairus Salim melalui akun Twitter pribadinya @Haisa_HS dikutip Rabu (3/2/2021).

Ia menilai Gus Dur tidak akan terima jika ada orang yang mengaku pengaguminya, akan tetapi ia masih membela rasisme. Hairus menambahkan, rasisme adalah perbuatan yang tidak pantas.

“Gus Dur nggak akan terima, dan nangis, kalau ada rasisme, terhadap siapapun, tak terkecuali terhadap org Papua,” tandasnya.

STATUS HS IN TWITTER
Sumber gambar: Twitter

Sebagai informasi, kasus rasisme yang dilakukan Abu Janda baru baru ini menuai banyak kecaman. Ironisnya, masih ada beberapa orang yang mendukung kegiatan rasisme yang dilakukan Abu Janda ini.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *