Haftar Tinggalkan Moskow, Perjanjian Gencatan Senjata Batal !!!

 Haftar Tinggalkan Moskow, Perjanjian Gencatan Senjata Batal !!!

HIDAYATUNA.COM – Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, komandan militer pemberontak Libya, Khalifa Haftar, telah meninggalkan Moskow tanpa menandatangani perjanjian yang akan memformalkan gencatan senjata sementara di negara yang sedang dilanda perang itu.

Setelah beberapa jam proses negosiasi yang ditengahi oleh Rusia dan Turki, pada hari Senin malam, Haftar meminta waktu hingga Selasa pagi untuk mengambil keputusan agar dapat memeriksa terlebih dahulu perjanjian yang sudah ditandatangani oleh Fayez al-Sarraj, kepala dari Government of National Accord (GNA) Libya yang telah diakui oleh PBB.

Lanjut menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, Haftar, yang beberapa waktu lalu pasukannya terus-menerus melancarkan serangan untuk merebut ibukota Tripoli dari tangan GNA, meninggalkan Moskow tanpa menandatangani kesepakatan yang dirancang dalam proses negoisasi tersebut. Sumber-sumber dari pihak Libya juga telah mengkonfirmasi kepergian Haftar.

“Draf (perjanjian) itu telah mengabaikan banyak tuntutan dari militer Libya (pasukan Haftar),” kata Haftar sebagaimana dikutip oleh jaringan televisi Al Arabiya.
Perundingan yang dilaksanakan di ibukota Rusia itu diadakan sehari setelah kesepakatan gencatan senjata sementara yang ditengahi oleh Rusia dan Turki mulai berlaku di Libya.

Proses negoisasi itu tidak termasuk pertemuan pihak yang bertikai secara saling bertatap muka, tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa ada ‘perkembangan’ dan Haftar telah melihat draf perjanjian gencatan senjata tersebut ‘secara positif’.

Pada hari Selasa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Ankara akan ‘memberi Haftar pelajaran’ jika ia terus melanjutkan aksi ofensifnya terhadap Tripoli.

“Kami tidak akan ragu untuk ‘memberi pelajaran’ kepada sang pemberontak Haftar jika ia melanjutkan serangannya pada pemerintah yang sah di negara itu dan saudara-saudara kita di Libya,” kata Erdogan dalam pertemuan Partai AK yang dipimpinnya.

Pada pekan lalu, Erdogan mengumumkan bahwa Turki telah mulai mengerahkan pasukan militernya ke Libya setelah parlemen Turki meratifikasi dua perjanjian yang ditandatangani dengan kepala GNA, Fayez al-Sarraj, terkait dengan demarkasi perbatasan maritim dan meningkatkan kerjasama keamanan negara. (Aljazeera.com)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *