Hafal 30 Juz Al-Quran, Santri PPMI Assalaam Berangkat Umroh Gratis
HIDAYATUNA.COM – Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam memberikan reward Umroh Gratis bagi santri yang hafal (hafidz) 30 juz. Mereka melaksanakan ibadah ini dari tgl 29 Oktober sampai dengan 07 November 2019.
Kepala Humas Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Qamaruddin Mengatakan
“Pelepasan santri yang mendapatkan reward Umroh gratis digelar pada 28 Oktober kemarin di Masjid PPMI Assalaam. Program reward umroh gratis diberikan untuk para santri PPMI Assalaam yang berhasil menghafal Al-Qur’an 30 juz,” Rabu (30/10/2019).
Selama melaksanakan umroh di tanah suci para santri didampingi oleh ketua Yayasan Majlis Pengajian Islam Surakarta, Ustadz Drs. Ahmad Syamsuri MM, keluarga serta beberapa pengasuh.
“Program ini merupakan motivasi bagi para santri agar semangat dalam menghafal Al-Qur’an sampai khatam 30 juz. Selain tentu saja terus mengkaji dan memahami maknanya untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menegaskan komitmen PPMI Assalaam dalam mendidik santri dengan keseimbangan Spiritual, intelektual, moral dan Keterampilan. Oleh sebab itu, selain prestasi dalam menghafal Al-Qur’an, banyak prestasi akademik yang mampu diperoleh santri.
Selain di bidang akademik, PPMI Assalam juga mematangkan para santri di bidang non akademik seperti mewakili Indonesia dalam Scout Jamboree Celebration For Coronation of King Rama di Thailand.
“Kita di tahun 2019 ini kemarin ada yang mendapatkan Bronze award dalam Hong Kong International Mathematic Olympiad, ada juga yang berhasil mendapat As the Funiest Research dalam Indonesian Fun Science di Swiss German University,” paparnya.
Sementara itu, Direktur PPMI Assalaam, Uripto M. Yunus berharap ilmu dan pembelajaran yang didapatkan para santri selama mondok di PPMI Assalaam, dapat diterapkan secara istiqomah di lingkungan masyarakat, sekaligus membawa angin perubahan dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
“Sistem pendidikan PPMI Assalaam
dirancang untuk mengembangkan santri sesuai dengan minat dan bakat mereka,
tentunya tanpa meninggalkan ajaran Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah,
sehingga santri akan belajar dengan senang dan berprestasi,” tuturnya. (*)