Haedar Nashir Ungkap Syarat-syarat Merawat Kemerdekaan

 Haedar Nashir Ungkap Syarat-syarat Merawat Kemerdekaan

Haedar Nashir: NU-Muhammadiyah Bagai Dua Sayap (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menilai Indonesia perlu menakar dalam melihat masa kini dan masa lalu. Meski banyak prediksi masa depan Indonesia cerah, akan tetapi di dalamnya terdapat pertanyaan terkait dengan beberapa hal seperti basic nilai, sumber daya alam, dan pengetahuan.

“Syarat pertama menuju masa depan cerah adalah ‘mengkonfirmasi’ bagaimana menempatkan dan mengaktualisasikan nilai dasar berbangsa Indonesia yaitu Pancasila, agama dan kebudayaan luhur bangsa. Karena ke depan Pancasila harus menjadi nilai yang dimanifestasikan, bukan dipahami pada ranah potensial saja,” kata Haedar dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Rabu (31/08/2022).

Terkait konsep bernegara, Muhammadiyah memiliki konsep Indonesia sebagai Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah. Di sisi lain, mengutip Buya Syafii Maarif bahwa sila-sila Pancasila harus diimplementasikan semuanya.

“Tidak boleh dari sila-sila tersebut dianaktirikan. Lebih-lebih sila kelima, yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima ini sering luput digemakan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Haedar Nashir.

Haedar menjelaskan bahwa hal utama pasca kemerdekaan adalah merawat kemerdekaan itu sendiri. Meski tidak mudah, namun hal itu perlu terus diintensifkan.

“Masa depan Indonesia ditentukan oleh cara merawat hasil kemerdekaan. Sebab merawat ini bukan suatu yang mudah. Merawat ini bekerja,” ungkapnya.

Selanjutnya hal yang tak kalah krusial adalah menyiapkan insan bangsa yang mampu dan berdaya saing. Menurutnya, manusia-manusia Indonesia tidak cukup hanya diperbaiki atau diperkuat yang bersifat material. Tetapi juga ruh, iman dan akhlak.

“Meski kecenderungan manusia modern adalah menegasikan ruh, iman dan akhlak, namun bagi bangsa Indonesia tidak boleh, sebab harus beriman dan berakhlak sesuai dengan agama masing-masing,” kata Haedar. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *