Haedar Nashir Desak Investigasi Tragedi Kanjuruhan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Tragedi Kanjuruhan, Malang yang telah menewaskan 130 orang mendapat perhatian serius Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia mendesak adanya investigasi atas kasus tersebut.
“Kami menyesalkan petistiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya, padahal satu jiwa saja sangat berharga yang harus dijaga,” kata Haedar, dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (03/10).
Haedar menyampaikan perlu adanya investigasi yang objektif dan tuntas dari berbagai aspek atas kerusuhan dan terjadinya korban jiwa yang besar itu, karena kasusnya bukan hanya nasional tetapi sudah berskala global.
“Tragedi ini mengoyak marwah bangsa dan negara Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, dilansir dari BBC Indonesia, Kapolri didesak memeriksa dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan anggotanya ketika menangani massa di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, mengatakan dugaan pelanggaran prosedur itu mencakup penggunaan kekerasan dan penembakan gas air mata di ruang tertutup yang memicu kepanikan orang-orang sampai berdesak-desakan mencari pintu keluar.
Sejalan dengan YLBHI, pengamat sepak bola Tomy Apriantono mengatakan penggunaan gas air mata sudah dilarang oleh FIFA karena berbahaya.
Akibat insiden ini pun, dia memperkirakan Indonesia akan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan, bahkan tidak bisa mengirim tim ke Piala Asia. []