Hadis Dhaif: Kitab Syekh Ibnu Taimiyah dan Syekh Muhammad
Hadis Palsu, Hoaks, dan Momen Diperbolehkannya Berbohong (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM – Jangan terlalu anti pada hadis dhaif sampai mengatakan haram mengamalkan hadis dhaif lalu mensejajarkan dengan hadis palsu. Apalagi menuduh dengan Mazhab Ahli Bidah. Berat konsekuensinya.
Kalau memang hadis ini diharamkan, mengapa Imam Ahlussunah berikut ini berkenan pada hadis tidak sahih:
قال أحمد بن حنبل يقول إذا روينا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: في الحلال والحرام شددنا في الأسانيد وإذا روينا عن النبي صلى الله عليه وسلم في فضائل الأعمال ومالا يضع حكماً ولا يرفعه تساهلنا في الأسانيد.
Ahmad bin Hambal berkata: “Bila kami meriwayatkan dari Nabi tentang hukum halal dan haram, maka kami sangat selektif dalam hal sanad. Jika kami meriwayatkan keutamaan amal dan selain hukum, maka kami tidak selektif.” (Thabaqat Hanabilah, 1/171)
Jangan-jangan mau mengeluarkan Imam Bukhari dari Ahlusunah wal Jamaah.
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ: اﺣﻔﻆ ﻣﺌﺔ ﺃﻟﻒ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﻭﻣﺎﺋﺘﻲ ﺃﻟﻒ ﺣﺪﻳﺚ ﻏﻴﺮ ﺻﺤﻴﺢ
Bukhari berkata: “Saya hafal 100.000 hadis sahih. Dan hafal 200.000 hadis tidak sahih/dhaif” (Faidh Al-Qadir, 1/17).
Hadis-hadis tidak sahih yang dihafal Imam Bukhari banyak dicantumkan dalam kitabnya Adab Al-Mufrad, At-Tarikh Al-Kabir dan Ash-Shaghir.
Jangan-jangan mau mengeluarkan Syaikhul Islam mereka dari Ahlusunah wal Jamaah, ya?
Syekh Ibnu Taimiyah berkata:
ولهذا كانوا يسهلون فى اسانيد أحاديث الترغيب والترهيب مالا يسهلون فى أسانيد احاديث الأحكام
“Oleh karenanya para ulama tidak selektif dalam sanad hadis motivasi dan dorongan (boleh hadis dhaif). Tidak seperti dalam selektif hadis tentang hukum (hanya hadis sahih).” (Majmu’ Fatawa, 20/206)
Di kitab Syekh Ibnu Taimiyah banyak juga hadis dhaifnya. Kalau tidak percaya silakan baca kitab Al-Kalim At-Thayyib yang ditakhrij Syekh Albani. Hadis dhaifnya ada 15, hadis dhaif jiddan ada 7 bahkan ada 5 hadis palsu.
Jangan-jangan juga akan mengeluarkan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab? Dalam kitab beliau yang paling populer bernama At-Tauhid banyak ditemukan hadis dhaif, padahal ini kitab Akidah (sudah saya baca beberapa ulama Saudi yang tetap membela dan mentakwil).
