Habib Umar dari Yaman Doakan NU dan Gembleng Santri Asal Indonesia Jadi NU

 Habib Umar dari Yaman Doakan NU dan Gembleng Santri Asal Indonesia Jadi NU

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pertemuan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dengan ulama kharismatik asal Hadramaut, Yaman, Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz di lantai 3 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Selain itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas tentang Nahdlatul Ulama, Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), dan Islam wasathiyah.

“Beliau itu sangat NU karena mengikuti ajaran Imam Asy’ari dan Imam Syafi’i. Bahkan sangat mendoakan NU. Beliau juga membaca kitab-kitab karya KH Hasyim Asy’ari di sana, kemudian diajarkan ke murid-muridnya,” katanya usai pertemuan.

Pada pertemuan itu, katanya, Habib Umar menyampaikan terima kasih kepada NU karena telah menjadi benteng Aswaja di Indonesia. Atas peran NU, Aswaja hingga kini tetap eksis dan kuat di Indonesia.

“Jika tidak ada NU, mungkin Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia sudah hilang,” katanya.

Habib Umar mengungkapkan, menurut penjelasannya, bahwa santri asal Indonesia yang ada di Yaman sekitar 1000 orang. Santri-santri tersebut dikatakannya akan dipesankan oleh Habib Umar agar ketika kembali ke Indonesia untuk aktif di NU.

“Beliau akan mengkader, akan menggembleng santri-santri asal Indonesia agar kalau pulang ke Indonesia harus aktif di NU,” jelasnya.

Pada kesempatan kali itu, ia menjelaskan kepada Habib Umar bahwa NU bukan hanya benteng Aswaja di Indonesia, melainkan di Nusantara. Indonesia tetap kuat walaupun diapit oleh dua negara non-Muslim, yakni China dan Australia. Jika Indonesia tidak memegang prinsip wasathiyah (moderat), maka mudah dirusak.

“Jika kita enggak wasathiyah, kita sudah diserang, tapi karena kita beprinsip wasathiyah, maka mereka menghormati kita,” paparnya kepada Habib Umar.

Turut mengikuti pertemuan itu, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, H Eman Suryaman, H Marsudi Syuhud, dan Katib Syuriyah PBNU KH Nurul Yaqin Ishaq.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *