Habib Ja’far: Merasa Cukup Itu Kekayaan Sejati

 Habib Ja’far: Merasa Cukup Itu Kekayaan Sejati

Uwais Al-Qarni Adalah Nilai Tentang Bakti kepada Orangtua (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kebanyakan orang awam menilai bahwa kekayaan sejati adalah orang yang melimpah harta. Namun dalam praktiknya orang yang memiliki kekayaan melimpah pun tak menjamin mereka merasa cukup.

Lantas bagaimana Islam memandang seseorang itu disebut sebagai orang yang kaya dan miskin?

Menurut pendakwah milenial, Habib Husein Ja’far Hadar (Habib Ja’far) seseorang yang dianggap kaya bukan mereka yang memiliki kekayaan yang melimpah, melainkan mereka selalu bisa merasa cukup dengan apa yang dimiliki.

Habib Ja’far menilai orang yang demikian ini disebutnya sebagai orang yang memiliki kekayaan sejati.

Sebaliknya, orang yang dianggap miskin adalah mereka yang selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki.

“Merasa cukup itu kekayaan yang sejati. Merasa kurang itu kemiskinan yang abadi,” ungkap Habib Ja’far dalam unggahannya di akun Twitter pribadinya @Husen_Jafar.

Mengutip penggalan ayat al-Qur’an surat An-Najm ayat 48, Habib Ja’far menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah Swt. dzat yang memberikan kekayaan dan kecukupan terhadap seseorang.

“Dan bahwasanya Dia (Allah SWT) yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,” sambung Habib Ja’far. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *