Gus Yusuf Sebut Pesantren Banteng Pertahanan NU
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH. M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) menyebut bahwa pesantren merupakan benteng bagi pertahanan jami’ah Nahdlatul Ulama (NU).
“Pesantren merupakan upaya menghidupkan jam’iyah NU. Karena pesantren adalah benteng pertahanan jam’iyah NU,” kata Gus Yusuf, dalam Haul Akbar Simbah KH Ma’shoem Ahmad Lasem, dilansir dari NU Online, Selasa (04/10).
Gus Yusuf juga menerangkan bahwa pesantren adalah sebagai ikhtiar untuk mencetak anak-anak yang shaleh-shalehah. Dimana selama di pesantren anak-anak digembleng dengan ilmu-ilmu agama.
“Ketika anak-anak kembali ke pesantren, orangtua hanya menunggu dan berharap memanen anak-anak yang shaleh-shalehah di kemudian hari. Karena selama di pesantren anak-anak diingatkan oleh kiai untuk menjalankan ibadah, minimal shalat waktu dapat dijalankan dengan baik,” jelasnya.
Menurutnya, hal itu, tidak terlepas dari para ulama, para kiai yang selalu membimbing mereka sehingga menciptakan sebuah karakter yang berakhlakul karimah.
Para ulama merupakan pewaris ilmu Nabi yang membimbing umat manusia ke jalan kebaikan. Maka dari itu, mendekatkan diri kepada para ulama dengan berkhidmat berarti mendekatkan diri kepada ilmu nabi.
“Karena kita tidak hidup di zaman Nabi sehingga kita bisa mendekatkan diri juga kepada para alim ulama sebagai pewaris Nabi. Termasuk acara haul ini dalam rangka mendekatkan diri dengan kekasih Allah swt, yaitu Mbah Ma’shoem Ahmad, yang kita yakini beliau adalah orang yang dekat dengan Allah dan Rasulullah,” tegasnya.
Gus Yusuf memaparkan, khidmah juga dapat dilaksanakan dengan meneruskan perjuangan guru-guru, termasuk seperti yang dilakukan Mbah Ma’shoem Ahmad yaitu ikut mendeklarasikan NU. Oleh karena itu, perlu secara bersama-sama menghidupkan apa yang menjadi program NU dengan niat khidmah kepada para muassis dan para guru.
“Para ulama juga meninggalkan pesantren, maka cara berkhidmahnya adalah dengan cara merawat dan mengurusnya dengan baik. Sebagai orang tua maka dapat mengembalikan anaknya ke pesantren di mana pun sebagai wujud khidmah, asal pesantren yang dipilih jelas NU,” tendasnya. []