Gus Yahya Sebut NU Turut Berandil Peradaban Islam

 Gus Yahya Sebut NU Turut Berandil Peradaban Islam

Gus Yahya Sebut Krapyak Punya Sejarah Penting Soal Kebangkitan NU (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut di dalam peradaban memiliki beberapa komponen . Di antaranya yakni nilai-nilai budaya, sampai kepada tatanan sosial politik.

Gus Yahya menyampaikan pandangannya terkait NU di tengah peradaban global multi polar.

“Peradaban Islam sudah terbangun sejak zaman Rasulullah SAW. Karena Rasulullah memiliki visi untuk membangun peradaban dari wahyu-wahyu yang disampaikan kepada manusia,” kata Gus Yahya dilansir dari NU Online, Senin (7/3/3/2022).

Maka ketika Rasul melaksanakan perjuangan dalam bergulat memikul risalah kita akan menyaksikan bahwa seluruh perjuangannya sesungguhnya adalah merintis suatu peradaban. Sebab tidak hanya memperkenalkan nilai-nilai, tapi juga membangun struktur masyarakat agar dapat diterapkan di kehidupan masyarakat itu sendiri,” tambahnya.

Setelah zaman Rasulullah, peradaban Islam sempat mentereng saat zaman Turki Utsmani. Namun akhirnya jatuh pada Perang Dunia I setelah perang melawan Eropa yang mengakibatkan umat Islam merasakan kebimbangan yang sangat mendalam.

Merespons hal itu, Gus Yahya menyebut KH Wahab Hasbullah yang saat itu berada di Mekkah. Dengan kondisi yang menegangkan terjadi merasakan betul dinamika yang terjadi pada umat Islam.

“Sehingga Kiai Wahab bersikeras untuk membuat Komite Hijaz dengan tujuan mengetahui kemampuan Kerajaan Saudi dalam menggantikan Turki Utsmani,” jelasnya.

Gus Yahya menambahkan, sepulang dari Mekkah Kiai Wahab mengusulkan kepada gurunya yaitu KH Hasyim Asy’ari. Untuk mendirikan organisasi baru yang menghimpun para ulama karena Kerajaan Saudi tidak punya kapasitas menggantikan kosntruksi peradaban Turki Utsmani.

“Jika tidak ada yang menggantikan, seluruh umat Islam akan mengalami kebingungan peradaban. Dalam keadaan yang bingung ini, tidak ada yang lebih bertanggung jawab untuk memberikan jalan keluar selain ulama,” tambahnya.

Sehingga terbentuklah Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasinya para ulama sebagai jawaban atas lahir kembali peradaban Islam.

“Itu sebabnya organisasi yang didirikan adalah organisasinya ulama yang diberi nama Nahdlatul Ulama dan gambarnya jagat karena yang bingung adalah orang sedunia. Maka mandat kita adalah mandat global,” pungkasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *