Gus Ulil: Edukasi Publik Penting Untuk Menyaring Informasi

Gus Ulil Jelaskan Kedudukan Buruk Orang yang Gemar Bikin Adu Domba di Medsos (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kemampuan berpikir kritis. Hal ini modal penting untuk menyaring informasi dan memvalidasi.
Ini menyusul dunia maya sedang dihebohkan seorang dukun bernama Samsudin Jadab atau dikenal Gus Samsudin, menggunakan trik sulap untuk pengobatan. Tidak lama kemudian, triknya berhasil dibongkar seorang pesulap Marcel Radhival.
“Masyarakat bisa memfilter berita yang viral. Tidak semua yang viral itu layak dipercayai. Kita harus percaya bahwa masyarakat memiliki kemampuan nalar kritis,” kata Gus Ulil dilansir dari NU Online, Jumat (05/08/2022).
Gus Ulil menambahkan sudah menjadi kewajiban lembaga pendidikan untuk menyadarkan publik untuk tetap berpikir sehat. Tak lain bisa melalui proses tau’iyah (penyadaran) atau edukasi publik.
“Kita harus menaruh kepercayaan dan husnudzan kepada publik. Masyarakat di era medsos ini bisa memfilter informasi. Saya percaya itu,” sambungnya.
Meski demikian, pemberian edukasi dalam bidang pengetahuan dan sains harus terus dilakukan. Menurut Gus Ulil penting guna mengingatkan akan pentingnya memanfaatkan pengetahuan sebagai upaya menciptakan kehidupan baik.
“Pentingnya pengetahuan sains modern untuk mengatasi masalah yang dihadapi,” ungkapnya.
Banyak faktor penyebab masyarakat mempercayai dukun. Salah satunya faktor ekonomi. Gus Ulil berpendapat, faktor ekonomi yang rendah membuat masyarakat menjatuhkan pilihan kepada dukun sebagai alternatif yang dinilai terjangkau.