Gus Syaifuddin Nahkodai PCNU Kota Jakarta Pusat
HIDAYATUNA.COM – Gus Syaifuddin resmi menggantikan kepemimpinan H. Ahmad Katsir sebagai ketua Tanfidziyah Kota Administrasi Jakarta Pusat masa bakti 2019-2024. Dalam Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Jakarta Pusat di gedung PBNU Lt. 8 Jakarta, Sabtu (21/12/2019). Gus Syaifuddin mengungguli dua kandidat lainnya, yakni KH. Makmun Soleh dan KH. Ahmad Saman.
Gus Syaifuddin akan mendampingi KH. Kamaluddin yang terpilih setelah keputusan musyawarah ulama sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Jakarta Pusat.
Sebagai nakhoda baru NU Jakarta Pusat, Gus Syaifuddin menegaskan akan berkomitmen penuh untuk khidmat kepada NU dan para kiyai. “Saya akan berkhidmat kepada NU dan Kiyai.” Ujar alumni S2 UI ini.
Pemilihan ketua Tanfidziyah PCNU Kota Jakarta Pusat yang dipimpin perwakilan PBNU KH. Marsyudi Syuhud berlangsung lancar dan khidmat. Sebanyak 8 perwakilan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang ada di tiap kecamatan hadir sebagai pemilih. Dalam pemiihan ketua Tanfidziyah terjadi sampai dua kali putaran. Putaran pertama Gus Syaifuddin memperoleh 4 suara, KH. Makmun Soleh dan KH. Ahmad Saman masing-masing mengantongi 3 suara dan 1 suara.
Pada putaran kedua, pemilihan menjadi semakin sengit. Sesuai dengan tata tertib pemilihan calon ketua Tanfidziyah PCNU minimal harus didukung 3 suara, otomatis kandidat yang bisa mengikuti pemilihan pada putaran kedua hanya Gus Syaifuddin dan KH. Makmun Soleh. Setelah diadakan pemilihan putaran kedua, Gus Syaifuddin unggul telak dengan memperoleh 7 suara dan KH. Makmun Soleh memperoleh 1 suara. Secara otomatis Gus Syaifuddin langsung dinyatakan sebagai pemenang.
Gus Syaifuddin juga mengungkapkan cita-citanya mewujudkan NU Kota Jakarta Pusat memiliki kantor sekretariat dan mobil ambulance untuk keperluan jama’ah. “Kita ingin NU (Jakarta Pusat) memiliki kantor sekretariat dan mobil ambulance untuk keperluan jama’ah, ” katanya.
Aktifis NU dan pengusaha muda itu juga berkomitmen akan membawa Nahdliyin Kota Jakarta Pusat semakin solid dan progresif terhadap NU khususnya dan keutuhan NKRI umumnya. Kemudian akan berupaya selalu merawat tradisi NU yang telah mengakar di masyarakat dan merespon modernisasi dengan menciptakan kedaulatan ekonomi di organisasi dan warga nahdliyyin melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis syariah, tandas pengusaha muda ini.
NU juga akan mengawal dan membimbing kaum muda atau millennial, Gus Syaifuddin tidak ingin anak-anak berpotensi itu diambil kelompok radikal dan berbalik melawan NKRI. “Jangan sampai mereka salah memilih pembimbing sehingga mengkafirkan Pancasila, itu tidak boleh,” tegasnya. (FM)