Gus Kautsar: Kualitas Orang Ditentukan Oleh Jerih Payahnya

 Gus Kautsar: Kualitas Orang Ditentukan Oleh Jerih Payahnya

Gus Kautsar (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, KH. Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar) mengingatkan kepada siapapun untuk tidak berkecil hati, karena ia tidak lahir dari orang tua yang hebat.

Menurut Gus Kautsar kesungguhan dari seseorang dalam belajar dan berproses lah yang paling penting.

Gus Kautsar menegaskan bahwa percuma seseorang lahir dari orang hebat, namun ia mengabaikan proses untuk belajar dan bekerja keras, maka ia tidak akan memperoleh kesuksesan juga.

Menurut Gus Kautsar sekalipun punya bapak bintang empat, tapi kalau dia tidak berproses sebagaimana orangtuanya, gak mungkin ia bisa menyamai kemampuan orangtuanya. Hal itu berlaku pula bagi para gus yang menyandang sebagai putra kiai.

“Mau sealim apa pun orang tuanya, sehebat apapun orangtuanya jadi kiai, kalau ia (si anak) gak belajar ngaji, gak mungkin (ia bisa menyamai kemampuan orangtuanya),” kata Gus Kautsar dalam video yang diunggah akun Instagram @maulanaa_malikii.

Untuk itu Gus Kautsar mengingatkan kepada para putra-putra kiai untuk tidak terlalu membanggakan diri dengan gelar gus. Menurutnya, sebutan Gus tidak untuk sebagai bentuk penghormatan.

“Saya kemana-mana selalu bicara, jangan terlalu bangga dengan sebutan Gus. Biasa-biasa aja. Kalian harus sadar, bahwa Gus itu sama sekali tidak untuk menghormati sampean,” tegasnya.

Sebaliknya yang membuat seseorang dihormati oleh orang lain adalah karena kealimannya, keilmuannya dan pengetahuannya. Bukan karena panggilan gus.

“Mereka semua memanggil kita-kita sebagai putra-putra para masyayikh, putra-putra kyai “gus”, hanya karena masyarakat menghargai jerih payah, jasa dan pengabdian orangtua kita terhadap kita,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *