Gus Fahrur Minta Fanatisme Berlebihan Dihentikan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) menyampaikan duka yang mendalam bagi para suporter yang telah berpulang akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Gus Fahrur mengatakan bahwa memiliki klub bola kesayangan boleh saja. Namun tidak sepantasnya memiliki panas fanatisme berlebihan, sampai harus mengorbankan nyawa.
“Apakah masih perlu sampai mengorbankan nyawa? Belum lagi meninggalkan kewajiban shalat bagi Muslim, mungkin lebih baik menonton di televisi saja,” kata Gus Fahrur, dikutip dari NU Online, Senin (03/10/2022).
Menurut Gus Fahrur, fanatisme berlebihan dari masyarakat terhadap klub sepak bola harus dihentikan. Meskipun demikian, ia mengaku menyesalkan peristiwa tersebut yang seharusnya tidak terjadi.
“Tragedi sepak bola di Malang sangat disesalkan. Kita mengucapkan belasungkawa dan duka cita mendalam. Semoga mereka diampuni dan dirahmati Allah,” jelasnya.
Menurutnya, tragedi Kanjuruhan sangat menyedihkan. Untuk itu ia meminta untuk dilakuakn dilakukan evaluasi menyeluruh. Termasuk siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Pihak yang bersalah harus ditindak dan dihukum,” katanya.
Gus Fahrur sepakat dengan dihentikannya pertandingan Liga 1 agar dapat difokuskan investigasi dan pemeriksaan untuk mengetahui apa penyebab dan kronologi sebenarnya. []