Gus Baha Tegaskan Islam dan Negara Jangan Dipertentangkan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama kharismatik dan juga pakar turats klasik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan, bahwa hubungan antara Islam dan Negara tidak perlu dipertentangkan.
Menurut dia, dalam sejarah masuknya Islam di Indonesia, hubungan antara Islam dan Negara tidak pernah pertentangkan.
Untuk itu dirinya menganggap tidak benar jika kemudian dewasa ini ada pihak yang ingin mempertentangkan Islam dengan negara.
“Indonesia dulu kedatangan Islam itu tidak pernah dipertentangan antara Islam dan negara. Sehingga diskusi itu (hubungan Islam dan negara) sudah salah,” kata Gus Baha dalam kesempatan ngajinya yang diunggah akun Youtube Ngaji Kyai dikutip Rabu (25/11/2020).
Mengapa bisa demikian? Gus Baha menjelaskan karena para wali yang menyebarkan Islam di Indonesia dulu tidak pernah mempertentangkan Islam dengan Keindonesiaan dan kebinekaan.
“Satu, bahwa wali itu misinya dakwah. Dimana-mana dakwah itu ketemu yang beda. Mulai dari beda agama, beda pilihan mazhab, beda tradisi, beda kultur,” jelas Gus Baha.
“Jadi itu ndak perlu dipertentangkan, tapi itu malah jadi lahan dakwah. Sehingga kita kita ini kalau diminta diskusi hubungan agama dan negara malah bingung,” tandasnya.
Sebagai informasi, dewasa ini muncul sejumlah pihak yang mempertanyakan kembali soal hubungan Islam dan negara di Indonesia. Dimana hubungan antara Islam dan negara harus dikaji lagi.
Hubungan Islam dengan Negara sendiri sebelumnya telah terjadi sejak lama. Dalam Islam sudah sejak abad 7 muncul melalui gagasan Rosulullah SAW yang melahirkan Piagam Madinah sehingga banyak tokoh atau ilmuwan barat yang mengapresasi kepemimpinan dan keteladanan Rasul dalam mengurus kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Itulah sebabnya, mestinya Indonesia tidak mempermasalahkan hubungan Islam dan Negara lagi karena memang Islam dan Negara Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Mengingat Indonesia juga didirikan oleh ulama-ulama terdahulu.