Gus Baha: Syukur Itu Perlu Dilatih
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama muda, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha mengatakan bahwa manusia itu harus mentradisikan syukur. Sebab orang yang bersyukur tanda orang beriman.
“Kita ini harus mentradisikan kalau hal itu tidak ditoleransi. Kita ini harus mentradisikan bersyukur karena ayatnya jelas,” kata Gus Baha dikutip dari video TikTok @antojerrynew, Selasa (30/08/2022).
Adapun ayat yang dimaksud Gus Baha adalah surat An-Nisa ayat 147. Yang artinya; “Allah tidak akan menyiksa kamu selagi kamu masih punya tradisi syukur.”
Bahkan, kiai asal Rembang itu pernah berkata bahwa jika ada santrinya yang mengeluh, maka dia tidak akan menganggapnya sebagai santrinya.
“Saya itu sampai sekarang dan berulang kali bilang ke santri, kamu kalau masih bisa syukur masih saya akui sebagai santri saya, tapi kalau kamu sudah nggak bisa syukur, dunia akhirat tidak saya akui sebagai santri saya,” ucapnya.
Menurutnya, sebagai Kiai harus bisa mengajarkan syukur kepada orang lain.
“Ini yai saya kerja dari dulu sampai sekarang tidak kaya-kaya, tidak untung-untung. Saat ini saya sakit anak saya sakit semua,” katanya.
Gus Baha menjelaskan bahwa rasa syukur itu bisa dirasakan ketika seseorang berusaha berlatih untuk syukur. Apalagi sebagai seorang yang dilahirkan menjadi mukmin.
“Saya pernah melarat, saya pernah susah, tapi kita sebagai orang mukmin harus berlatih syukur. Harus dilatih terus,” tandasnya. []