Gus Baha: Sedekah Itu Ada Tanggung Jawab Sosial Setiap Orang

KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa secara kududukan bekerja lebih utama dari pada menerima tamu saat hari raya. (Istimewa)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama kharismatik asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa sedekah itu di dalamnya ada tanggung jawab sosial setiap orang.
Maksud dari pernyataan Gus Baha ini merujuk pada sikap Nabi Muhammad yang melakukan sedekah kambing kurban untuk diatasnamakan kepada orang lain.
“Nabi beli 2 kambing. ‘Ini kambing satu untuk saya dan keluarga, satunya lagi untuk umatku yang tidak mampu berkurban. Maka aku yang berkurban untuk mereka’,” ungkap Gus Baha dalam video yang diunggah akun X @gayengco, dikutip Kamis (15/02/2024).
Maksud dari hal tersebut, menurut Gus Baha, sejatinya di balik sedekah itu ada tanggung jawab sosial setiap orang. Di mana pihak yang mampu mempunyai tanggung jawab sosial untuk membantu yang tidak mampu sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad tersebut.
“Semuanya begitu. Jadi, orang itu punya tanggung jawab publik. Tidak egois,” ujarnya.
Kaitannya dengan itu, Gus Baha kemudian mengaku kerap mengamalkan pola tersebut.
Misalnya, setiap kali anaknya hendak ngaji setelah shalat Maghrib, dia memberikan uang kepada anaknya untuk diberikan sendiri kepada anak yatim.
“Saya ini bukannya sombong. Saya itu sering menyuruh anak saya, ketika habis Maghrib, saat akan mengaji, kadang saya beri uang 10 ribu. Ini (uang) antarkan ke anak yatim. Jangan menyuruh orang lain, antarkan sendiri,” ujar Gus Baha.
Tujuan sedekah itu diniatkan sebagai sedekah anaknya yang hendak belajar sekaligus bentuk mempraktikkan amalan. Hal ini sebagaimana yang mashur dijelaskan oleh ulama besar Imam Nawawi yang menganjurkan bersedekah sebelum belajar.
“Masyhur, Imam Nawawi setiap akan mengaji itu sedekah. Ya Allah, saya sedekah (ini) sebagai ganti guru saya,” jelasnya.
Bahkan Gus Baha sendiri mengaku semasa masih menjadi santri, kerap sebelum ngaji melakukan sedekah untuk diatasnamakan kepada sang guru. []