Gus Baha: Kebenaran Saja Bisa Diperdebatkan, Apalagi yang Batil

 Gus Baha: Kebenaran Saja Bisa Diperdebatkan, Apalagi yang Batil

Gus Baha (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama kharismatik asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menegaskan bahwa dalam kebenaran saja masih bisa diperdebatkan, apalagi menyangkut masalah batil.

Mengenai hal itu, Gus Baha punya cerita kalau dirinya sering berdebat sama banyak kiai mengenai hali itu.

Ia mencontohkan soal kasus apakah setuju atau tidak jika para imam masjid dan ngaji digaji?

Menurut Gus Baha, bagi kelompok yang menganut paham ikhlas, maka mereka tidak setuju.

Alasannya supaya para imam agar tetap ikhlas. Sementara kalau digaji nanti dikhawatirkan akan mengurangi keikhlasan.

Namun berbeda pandangan dengan kelompok yang menganut paham realistis.

Bagi kelompok ini, mereka berargumen bahwa para imam masjid dan guru ngaji punya keluarga. Sehingga mereka perlu digaji.

Sebaliknya kalau tidak digaji kasihan mereka.

Dalam hal ini Gus Baha menjelaskan bahwa menurut hukum Allah, mungkin yang menang adalah kelompok yang ikhlas.

Tapi kubu realistis akan bilang, masa cuma mengimami, tidak digaji.

“Artinya apa? Dalam kebenaran saja bisa diperdebatkan, apalagi yang benar dengan yang batil,” ungkap Gus Baha dalam potongan video yang diunggah akun X @gayengco dikutip Selasa (31/10/2023).

Mengapa itu bisa terjadi perdebatan? Menurut Gus Baha hal itu karena manusia itu sejatinya punya mental. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *