Gus Baha Jelaskan Hal-hal Mubah Bisa Bernilai Ibadah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam aktivitas sehari-hari, banyak hal membuat orang melakukan dosa atau maksiat. Ulama pakar turats klasik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memberikan tips agar bisa meninggalkan maksiat (tarkul ma’ashi).
Dalam konteks ini, Gus Baha menjelaskan seseorang bisa meninggalkan maksiat tanpa harus ia melakukan ibadah. Namun melakukan hal-hal yang mubah pun bisa menjadi sarana seseorang meninggalkan maksiat.
“Salah satu cara tarkul ma’ashi tidak perlu ibadah bagi orang itu perlu. Saya ingin keseharian kita yang awam itu harus dari back up hadist, agar semua keseharian kita itu tarkul ma’ashi,” kata Gus Baha dalam video yang diunggah akun YouTube NU Online, dikutip Senin (14/11).
Adapun meninggalkan maksiat dengan hal-hal mubah, Gus Baha mencontohkan seperti ngobrol sampai pagi atau hal-hal yang lain. Menurutnya hal itu sudah bernilai ibadah.
Cara sederhana itu menurut Gus Baha bisa dilakukan oleh orang-orang awam. “Misalnya sampean kalau malam itu nggak bisa tidur, tahajud, ndak witir, ndak mutholaah tapi niat tarkul ma’ashi. Alhamdulillah malam ini saya tidak zina, ndak maling, ndak dugem,” jelasnya.
Untuk itu Gus Baha menjelaskan hal mubah pun bisa bernilai ibadah. Tanpa kita sadari hal mubah dapat meninggalkan yang haram.
“Mubah yang kita lakukan pasti ada haram yang kita tinggalkan,” ungkap Gus Baha.
Ia menceritakan, dulu orang-orang soleh menggunakan metode meninggalkan maksiat dengan hal-hal yang mubah untuk meninggalkan kemaksiatan.
“Makanya dulu banyak orang-orang soleh yang semalaman guyon-guyon sampai pagi bukan karena ingin urakan tapi karena ingin mengalahkan setan,” tandasnya.