Gus Baha : Berbicara Kebenaran Tapi Tak Mengerjakan
HIDAYATUNA.COM – Gus Baha atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim menyebut bahwa kebaikan pasti bagian dari kebaikan itu sendiri. Menurut Gus Baha, orang harus tetap bicara tentang kebaikan, kendati dirinya tidak mengerjakan tentang kebaikan itu.
Persoalan kebaikan ini, Gus Baha sempat menyinggung cerita tentang Imam Busyiri dalam kajiannya yang diterjemahkan oleh Santri Gayeng. Suatu ketika Imam Busyiri mengeluh, “Saya ini orang yang banyak kesalahan. Di antara salah saya adalah saya bisa bicara tapi saya tidak melakukan. Yaitu, misalnya, saya nasehati ke orang supaya tahajud, saya tidak tahajud. Saya nasehati orang supaya salat sunah, saya nggak pernah salat sunah.”
Hal itu kemudian dikritik oleh Imam Bajuri. Gus Baha mengatakan, beliau mengkritik begini : “Kalau Anda berbicara itu untuk mengritik diri sendiri, yaitu dalam konteks Anda mengkritik diri sendiri, oke. Tapi omongan Anda salah, karena secara usul fiqih fatal,” papar ulama kharismatik ini.
“Fatalnya begini, misalnya tidak pernah tahajud. Apakah kemudian saya tidak boleh mengatakan bahwa tahajud itu sunah? Apa saya diwajibkan diam, hanya karena saya tidak pernah tahajud?” jelasnya.
Oleh karena itulah, kebaikan pasti bagian dari kebaikan itu sendiri. Sebagaimana Imam Hasan Al-Basri berkata : “Jika seseorang tidak boleh memberi nasehat kepada orang lain, kecuali setelah dirinya sempurna tanpa cela. Maka tidak akan ada nasehat di muka Bumi ini.”