Grafiti Islamofobia Picu Investigasi Polisi London

 Grafiti Islamofobia Picu Investigasi Polisi London

Islamophobia Masih Marak: Seorang Pria Serang Muslimah di Kereta Bawah Tanah New York (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, London – Dinas Kepolisian London (LPS) saat ini sedang menyelidiki dugaan kejahatan rasial menyusul penemuan grafiti yang memprovokasi genosida terhadap seluruh Muslim di tangga di bagian selatan kota.

Kata-kata yang tertulis di dinding dengan spidol hitam bertuliskan “Bunuh Semua Muslim” dan diposting ke media sosial oleh Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) pada hari Senin.

Organisasi dan polisi tidak akan mengungkapkan lokasi pasti dari pesan tersebut, kecuali mengatakan bahwa bangunan tersebut terletak di dekat Wellington Road. Pada saat berita ini dimuat, grafiti tersebut telah dihapus dari dinding, kata polisi.

Penemuan pesan kebencian tersebut tidak mengejutkan Nusaiba Al-Azem, direktur hukum di NCCM, karena dia mengatakan bahwa dia telah mendengar banyak cerita serupa dalam beberapa minggu terakhir.

“Kami benar-benar dibanjiri dengan insiden di seluruh negeri yang sangat mengejutkan dan vulgar,” kata Al-Azem.

“Saya pikir ini akan mengejutkan banyak warga Kanada ketika mengetahui betapa Islamofobia telah merajalela,” imbuhnya.

Grafiti tersebut muncul di tengah gelombang baru Islamofobia di negara-negara Barat dalam beberapa hari terakhir setelah pemberitaan media Barat yang bias mengenai perkembangan di Jalur Gaza menyusul serangan mendadak Hamas di wilayah pendudukan pada 7 Oktober.

London Islamic School (LIS) mengatakan mereka telah melangkah lebih jauh, dan telah menyewa keamanan swasta karena kekhawatiran akan komentar yang mengganggu di media sosial, menurut email yang dikirim ke orang tua pada hari Selasa.

“Menargetkan komunitas yang masih trauma akibat serangan keluarga di London sangatlah memicu,” kata Nehal Al Tarhuni, presiden Asosiasi Palestina Kanada.

“Kami merasa sangat tidak aman, terisolasi dan terasing.”

Para pemimpin berbagai organisasi masyarakat sepakat bahwa persidangan yang sedang berlangsung terhadap Nathaniel Veltman atas pembunuhan keluarga Afzaal terus menimbulkan trauma bagi masyarakat.

Pemerintah federal bersama dengan Canadian Race Relations Foundation baru-baru ini menyumbangkan lebih dari seperempat juta dolar kepada sebuah organisasi nirlaba di London untuk membantu orang-orang mengatasi trauma tersebut.

Menurut laporan Statistik Kanada tahun 2023, kejahatan rasial yang menyasar umat Islam meningkat sebesar 71 persen antara tahun 2020 dan 2021 di seluruh Kanada, yang menjadikan mereka agama kedua yang paling menjadi sasaran setelah praktisi Yahudi. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *