Gereja di Swedia Dukung Sunat Bagi Lelaki Muslim dan Yahudi
HIDAYATUNA.COM, Stockholm — Sunat masih menjadi kontroversi di Eropa, khusunya di Skandinavia. Kaum liberal yang memperjuangkan kesejahteraan anak dan aktivis anti-imigrasi, menentang upaya sunat.
Namun hal itu tidak berlaku di Swedia. Dukungan sunat nonmedis bagi anak laki-laki Muslim dan Yahudi didukung penuh oleh pihak gereja di Swedia dengan alasan kebutuhan masing-masing agama.
Seorang tokoh terkemuka setempat, Moshe David HaCohen dari Malmo, menyebut pernyataan mengenai sunat dinilai sebagai pernyataan yang sangat penting.
“Sangat baik untuk melihat mereka (Gereja Swedia) memahami bagaimana melampaui kebebasan beragama, tidak membiarkan ini mengurangi identitas anak, baik dalam Yudaisme dan Islam,” tulisnya di Facebook seperti dilansir JTA, dikutip Jumat (7/2/2020).
Bahkan, dalam dokumen pribadi milik Gereja Swedia yang berjudul Pandangan tentang Sunat Laki-Laki ditegaskan upaya sunat tidak bertentangan dengan konvensi PBB tentang hak-hak anak.
Sebaliknya, pihak gereja berpendapat, sunat yang dilakukan oleh Muslim, Yahudi dan Kristen adalah tindakan penciptaan identitas dari perspektif agama, etnis ataupun budaya, yang diabadikan oleh kebebasan beragama.