Generasi Syaikhona Kholil dan Murid-muridnya
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Kita sangat bersyukur jalur ilmu Islam yang tersebar di Indonesia sejak masa Wali Songo adalah para pengikut ulama melalui mata rantai fikih 4 Mazhab, Akidah Asyari dan pengamal ilmu tasawuf.
Bersyukur juga atas anugerah Allah melalui ulama kita yang hidup di kurun 1300 Hijriyah.
Sebab di tahun inilah pertemuan ulama terkemuka Mazhab Syafi’i di Makkah yang bertalaqqi (hubungan guru-murid) langsung dengan kiai-kiai Nusantara. Berikut nama-nama ulama Thabaqah XIII dari Mazhab Syafi’i:
“Sayid Zaini Dahlan (w. 1303 H), Syekh al-Bakri Muhammad Syatha (w. 1310 H), Syekh Nawawi al-Bantani (w. 1315 H), Kiai Shalih Darat (w. 1321 H), Syekh Muhammad Amin al-Kurdi (w. 1332 H), Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (w. 1334 H), Syekh Mahfudz al-Tarmasi (w. 1338 H), Syekh Muhammad Khalil al-Bangkalani (w. 1345 H), dan Syekh Yusuf bin Ismail al-Nabhani (w. 1350 H).” Di Abad sebelumnya adalah generasi ulama Al-Azhar seperti Syekh Ibrahim Al-Bajuri, Syekh Sulaiman Al-Jamal, Syekh Bujairimi dan sebagainya.”
Data ini bisa dijumpai dalam beberapa gabungan referensi Syekh Abu Zahrah dalam “al-Syafi’i”, Hadlari Bik dalam “Tarikh Tasyri” dan KH Sirajuddin Abbas dalam “Tabaqat al-Syafi’iyah”.
Syaikhona Kholil memiliki beberapa murid yang hidup di kurun berikutnya seperti Hadratus Syekh Hasyim Asyari dan lainnya juga berguru kepada Guru-guru Syaikhona Kholil di Makkah.
Generasi inilah yang berhasil membawa ilmu dan amaliah dari negeri Arab sehingga diterapkan dalam pesantren tradisi keberagamaan di Indonesia.
Meskipun sebelum masa Syaikhona Kholil sudah ditemukan pesantren tua, seperti Sidogiri, Langitan dan sebagainya, namun penyebaran ilmu Islam melalui pesantren kian berkembang pesat dari murid-murid Syaikhona Kholil, seperti Pondok Lirboyo, Pondok Asembagus Situbondo, dan Pondok Ploso yang saat ini telah berusia 100 tahun dalam kalender masehi.
Riwayat KH Jazuli Utsman pernah nyantri di Pondok Syaikhona Kholil dikisahkan oleh Gus Kautsar di FB Lora Muhammad Ismael Al Kholilie .
Syukur kepada Allah yang selalu saya panjatkan karena telah menjadikan kita dalam memahami dan mengamalkan agama melalui jalur ulama di atas.
Andaikan kita mengamalkan salat seperti saat ini dan kelak diminta pertanggungjawaban maka telah sesuai karena kita telah mengikuti para ulama, sebagaimana dalam hadis:
الْعِلْمُ دِيْنٌ وَالصَّلَاةُ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ هَذَا الْعِلْمَ وَكَيْفَ تُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلَاةَ فَإِنَّكُمْ تُسْأَلُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya:
“Hadis: “Ilmu adalah agama, salat adalah agama. Maka perhatikan kepada siapa kalian belajar ilmu. Bagaimana kalian salat? Sebab akan kalian ditanya di hari kiamat.” (HR. Al-Dailami dari Ibnu Umar)
Foto Tahlilan di makam Syaikhona Kholil bersama Gawagis Ploso, para guru dan alumni di kawasan Surabaya dan Madura dalam rangkaian memperingati 1 Abad Pondok Ploso. []