Gabung Lagi POP, PBNU Sodorkan Satu Syarat Ini
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Setelah sebelumnya keluar dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang diinisiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, PBNU akhirnya putuskan bergabung lagi di POP dengan mengajukan satu syarat.
Katib Aam PBNU, Yahya Cholil Staquf pada Ranu (12/8) mengajukan sutu syarat yakni agar POP dilaksanakan pada Januari 2021 tahun depan. Syarat itu diajukan PBNU agar POP dapat berjalan baik, sesuai dengan apa yang direncakanan Nadiem.
Yahya mengatakan soal POP, PBNU memutuskan untuk tetap bergabung. “NU menegaskan, tetap ikut serta di dalam Program Organisasi Penggerak dan Rais Aam menegaskan kembali arahan beliau (Nadiem) bahwa Nahdatul Ulama harus terus bekerja sama erat dengan Kemendikbud,” kata Yahya di kantor PBNU, dikutip Kamis (13/8/2020).
Sebagai informasi, pada hari yang sama Rabu (12/8) kemarin, Nadiem berkunjung ke Gedung PBNU, sekitar pukul 13.00 WIB. Kunjungannya tersebut, diterima langsung Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar.
Nadiem Makarim menyatakan kunjungan ke PBNU merupakan bagian dari silaturahmi dan meminta doa restu dalam menghadapi tugas-tugas di Kemendikbud yang berat.
“Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari PBNU dan doa restu Rais Aam. Semoga Program Organisasi Penggerak (POP) dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang lebih baik lagi,” kata Nadiem siaran tertulisnya.
PBNU telah memutuskan ikut serta dalam pelaksanaan POP pada Januari 2021. Rais Aam Miftahul Akhyar mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama harus terus bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Ini wajib karena menyangkut masa depan anak-anak kita dan masa depan Bangsa. Maka NU wajib terus melibatkan diri dan menyertai program-program Kemendikbud, lebih-lebih lagi dalam upaya-upaya perbaikan dan pembaharuan, termasuk POP,” ujar Miftahul.