Forum Pimpinan PTKIN Sebut Pusat Lamban Merespon Soal PJJ
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Akibat dampak virus Corona, seluruh kegiatan civitas akadimik dialihkan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, dalam kasus ini di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pihak pusat dinilai lamban meresponnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Pimpinan PTKIN, Babun Suharto pada kesempatan diskusi daring Permadani Diksi Nasional beberapa waktu lalu, bertajuk ‘Sistem Pendidikan Ideal di Tengah Wabah Covid-19’, dikutip Selasa (5/5/2020).
Ia menyebut Kementerian Agama (Kemenag) lambat merespons program PJJ atau pembelajaran via online. Babun mengaku telah menyarankan Kemenag agar melakukan nota kesepahaman dengan Kementerian BUMN. Khususnya soal pemberian subsidi internet, seperti yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Ini saya kira penting seperti yang dilakukan Kemendikbud, dan Kementerian Agama tertinggal dan itu diserahkan ke perguruan tinggi masing-masing,” ujat Babun.
Alhasil, lanjut dia, PTKIN akhirnya tidak mendapat bantuan apapun dalam menunjang program PJJ dari Kemenag. Padahal, pengeluaran mahasiswa dan dosen semakin membengkak untuk pembelajaran daring.
Rektor Institut Agama Islam Negeri Jember itu menyarankan Kemenag meniru Kemendikbud dengan menggandeng TVRI atau RRI dalam memudahkan PJJ. Bagi Babun, Kemenag kurang tanggap merespons kebijakan di sektor pendidikan.
“Kalau di Kemendikbud langsung mengambil langkah-langkah, sebenarnya kami di Kementerian Agama itu sangat iri mereka langsung mengambil langkah cepat,” tandasnya.