Forum Islam Desak Badan Internasional Atasi Eksekusi Massal Arab
HIDAYATUNA.COM, Teheran – Sekretaris Jenderal Forum Dunia untuk Kedekatan Sekolah Islam (WFPIST) mengecam eksekusi 81 tahanan di Arab Saudi. Ia menyerukan organisasi internasional untuk menangani masalah ini.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Hojat-ol-Islam Hamid Shahriari menulis bahwa dia sangat sedih mendengar berita tersebut. Apalagi eksekusi tokoh budaya dan politik di Arab Saudi ini berdasarkan tuduhan palsu.
Lebih lanjut ia menulis, Forum mengutuk kejahatan keji dan menganggap eksekusi orang tanpa kehadiran pengadilan yang adil sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Langkah-langkah ini akan semakin memperlebar kesenjangan sosial dan agama di negara ini, tambahnya.
“Kami menyerukan organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk melaksanakan tugas mereka terhadap kejahatan ini,” tegas Shahriari.
Ia juga mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, umat Islam, dan cendekiawan Muslim di seluruh dunia.
Eksekusi Massal Terbesar
Arab Saudi mengeksekusi sebanyak 81 tahanan atas “pelanggaran terkait teror” pada hari Sabtu. Eksekusi massal terbesar yang dilakukan oleh kerajaan Arab yang sangat konservatif.
Dalam ingatan, baru-baru ini melepaskan gelombang kecaman yang kuat dari berbagai kelompok oposisi Islam dan Saudi. Mereka mengatakan sebagian besar dari mereka yang dieksekusi telah dipenjara hanya karena menggunakan hak mereka untuk kebebasan berekspresi.
Eksekusi tahun 2022 melebihi jumlah total hukuman mati di Arab Saudi sepanjang tahun lalu. Eksekusi massal terakhir kerajaan terjadi pada awal Januari 2016, ketika otoritas Saudi mengeksekusi 47 orang, termasuk ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr.
Sheikh Nimr Baqir al-Nimr yang dengan lantang menyerukan demokrasi di kerajaan dan menganjurkan protes anti-rezim. Nimr telah ditangkap di Qatif, Provinsi Timur, pada tahun 2012.
Sejak 2015, Arab Saudi dilaporkan telah mengeksekusi lebih dari 900 tahanan dengan laju yang terus meningkat. Pada tahun 2019 saja, Arab Saudi mencatat rekor jumlah eksekusi setelah pihak berwenang mengeksekusi 184 orang, meskipun secara umum terjadi penurunan jumlah eksekusi di seluruh dunia.
Pada April 2020, Reprieve, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Inggris, mengatakan Arab Saudi telah melakukan eksekusi ke-800. Laporan itu menambahkan bahwa eksekusi hampir dua kali lipat hanya dalam lima tahun dibandingkan dengan 423 eksekusi yang dilakukan di Arab Saudi dari 2009 hingga 2014.
Sumber : IQNA