Fenomena Salat Tarawih Sangat Cepat
HIDAYATUNA.COM – Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan penuh ampunan. Umat Islam berbondong-bnondong mengerjakan amal sholeh dan beribadah. Salah satu ibadah yang umum dikerjakan adalah salat tarawih. Khilafiyah tarawih tahun ketahun pasti terjadi, terutama perihal jumlah rakaatnya meskipun diantara dua pendapat yang masyhur kedudukannya sama-sama tidak kuat.
Ada lagi fenmena yang sering dijumpai menegnai yaitu mengerjakan salat tarawih dengan sangat cepat. Fenomena ini selalu saja menjadi berita dan bahasan tiap kali bulan Ramadan. Misalnya dalam satu waktu diberitakan shalat tarawih hanya dilaksanakan dalam waktu 7 menit dengan sekian rakaat. Tentu hal tersebut juga mengundang perdebatan mengenai sah tidaknya salat tersebut.
Perlu ada penjelasan bagi masyarakat, bagaimana sebenarnya. Mengenai hal ini Al-Imam Abdullah Bin Alawi Al-Haddad mengatakan:
قال الحبيب عبدالله بن علوي الحداد
ويحذر من التخفيف المفرط الذي يعتقده كثير من الجهلة في صلاتهم للتراويح
ﺣﺘﻰ ﺭﺑﻤﺎ ﻳﻘﻌﻮﻥ ﺑﺴﺒﺒﻪ ﻓﻲ اﻹﺧﻼﻝ ﺑﺸﺊ ﻣﻦ اﻟﻮاﺟﺒﺎﺕ ﻣﺜﻞ ﺗﺮﻙ اﻟﻄﻤﺄﻧﻴﻨﺔ ﻓﻲ اﻟﺮﻛﻮﻉ ﻭاﻟﺴﺠﻮﺩ، ﻭﺗﺮﻙ ﻗﺮاءﺓ اﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﻋﻠﻰ اﻟﻮﺟﻪ اﻟﺬﻱ ﻻ ﺑﺪ ﻣﻦﻫ ﺑﺴﺒﺐ اﻟﻌﺠﻠﺔ،
ﻓﻴﺼﻴﺮ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻋﻨﺪ اﻟﻠﻪ ﻻ ﻫﻮ ﺻﻠﻰ ﻓﻔﺎﺯ ﺑﺎﻟﺜﻮاﺏ ﻭﻻ ﻫﻮ ﺗﺮﻙ ﻓﺎﻋﺘﺮﻑ ﺑﺎﻟﺘﻘﺼﻴﺮ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ اﻹﻋﺠﺎﺏ.
“Waspadalah, hindarilah mempercepat salat yang keterlaluan seperti yang menjadi kebiasaan banyak orang bodoh dalam salat tarawih.
Sampai terkadang sebab salat mereka yang terlalu cepat itu, mereka meninggalkan kewajiban kewajiban syarat rukun salatseperti meninggalkan tumaninah dalam rukuk dan sujud, meninggalkan bacaan Al-Fatihah sebagaimana cara baca yang semestinya, karena terlalu tergesa-gesa.
Akibatnya, satu dari mereka di sisi Allah tidak dianggap malaksanakan salat dan mendapat pahala, tetapi juga tidak meninggalkan salatlalu mengakui kealpaan diri, lalu selamat dari membanggakan amal.”
Orang yang salat sesuai aturan akan mendapat pahala. Orang yang tidak salat tarawih akan mengakui kekurangan dirinya dan tidak akan sombong atas ibadahnya. Sedangkan orang yang salattidak sesuai aturan maka dia sudah capek, tidak mendapat pahala, tetapi sama sekali tidak menyesali kekhilafannya, dan kadang membanggakan pekerjaannya sebagai amal shalih.
ﻭﻫﺬﻩ ﻭﻣﺎ ﺃﺷﺒﻬﻬﺎ ﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﻣﻜﺎﻳﺪ اﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻷﻫﻞ اﻹﻳﻤﺎﻥ، ﻳﺒﻄﻞ ﻋﻤﻞ اﻟﻌﺎﻣﻞ ﻣﻦﻫﻢ ﻋﻤﻠﻪ ﻣﻊ ﻓﻌﻠﻪ ﻟﻠﻌﻤﻞ، ﻓﺎﺣﺬﺭﻭا ﻣﻦ
ﺫﻟﻚ ﻭﺗﻨﺒﻬﻮا ﻟﻪ ﻣﻌﺎﺷﺮ اﻹﺧﻮاﻥ.
“Hal ini dan yang semacamnya adalah tipuan terbesar setan untuk orang beriman. Syetan membatalkan amal mereka padahal mereka melakukan amal. Maka hindarilah hal itu, waspadalah saudara saudara.”
Tidak menjadi soal melaksanaakn salat cepat ataupun lambat, jika syarat rukunnya dipenuhi semuanya. Salat cepat sebagaimana penjelasan di atas kemungkinan menyebabkan lalai terhadap syarat dan rukun sangatlah besar. Oleh karena itu semoga kita semua diselamatkan dari perbutan yang demikian dan dapat beribadah serta semakin mendekatkan diri pada Allah. Wallahu A’lam.
Source: Ianatut Thalibin, 1/307