Fahruddin Faiz: Seharusnya Shalat Itu Mencerminkan Perilaku Seseorang

 Fahruddin Faiz: Seharusnya Shalat Itu Mencerminkan Perilaku Seseorang

Fahruddin Faiz (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pakar Filsafat dan Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fahruddin Faiz menyoroti perilaku orang yang mengaku melaksanakan shalat, namun masih kerap berbuat keburukan.

Menurut Faiz, semestinya orang yang benar-benar melakukan shalat, maka perilaku baik akan tercermin dalam setiap tindakannya.

Sebaliknya lanjut dia, jika seseorang masih melakukan tindakan buruk, berarti secara hakikat ia masih belum melakukan shalat.

“Sholat kok korupsi, berarti (dia) ndak sholat. Sholat kok mudah maki-maki, berarti belum sholat. Sholat kok masih gampang menyakiti hati orang, berarti belum sholat,” kata Faiz dalam short YouTube yang diunggah akun Mepet Production, dikutip Rabu (8/5/2024).

Faiz menjelaskan, jika memakai istilah yang dipakai Syekh Siti Jenar, orang yang demikian ini orang-orang yang palsu semua. Sementara berdasarkan tinjauan dari Suluk Iinglung karya Sunan Kalijaga hal itu disebut kosong.

“Seolah-olah isi, tapi hakikatnya kosong. Seperti wadah gak ada isinya. Nah ini cara berpikir Jawa sebenarnya seperti ini, khasnya. Jadi orang Jawa itu lebih ke batin,” jelasnya.

Makanya lanjut dia, kebatinan Jawa itu terkenal. Menurutnya, kejawen itu pasti arahnya selalu ke kebatinan.

“Yang lebih inti. Banyak ritual-ritual simbolik yang arahnya baca isinya, jangan lewat wadaknya (wujud fisik). Kalau cara berpikirnya hanya lewat wadaknya, berarti orientalis yang baca Islam itu bener,” ujarnya.

“Kita kan mengkritik orientalisme karena (mereka) ndak tau isinya,” ungkap Faiz. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *