Fahruddin Faiz: Pendidikan Akhlak Itu Membentuk Jiwa Melalui Pembiasaan Baik

 Fahruddin Faiz: Pendidikan Akhlak Itu Membentuk Jiwa Melalui Pembiasaan Baik

Fahruddin Faiz (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pakar filsafat Islam dan juga dosen UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Fahruddin Faiz menjelaskan bahwa pendidikan akhlak itu membentuk jiwa dengan cara membiasakan berbuat baik. Ia menyebut akhlak itu kondisi jiwa.

“Berarti pendidikan akhlak itu membentuk jiwa dengan cara bagaimana membiasakan,” kata Faiz dalam sebuah ceramah filsafat bertajuk Ngaji Filsafat Akhlak Ibnu Miskawaih yang unggah akun YouTube Studi Filsafat, dikutip Selasa (3/9/2024).

Membiasakan dalam konteks apa? Ia menjawab membiasakan kebaikan.

“Kalau kita sudah terbiasa melakukan kebaikan, dia akan keluar dengan sendirinya. Disitulah lahir namanya sa’adah kebahagiaan,” jelasnya.

Faiz kemudian bertanya sejatinya orang-orang belajar akhlak itu tujuannya untuk apa?

Ia kemudian menjelaskan tak lain adalah untuk melahirkan tindakan spontan, berarti melatih jiwa membiasakan jiwa untuk terbiasa dalam kebaikan.

“Itu tujuannya pendidikan akhlak. Jadi biasakan dirimu dalam kebaikan. Upayamu membiasakan diri dalam kebaikan itulah pendidikan akhlak,” ujarnya.

Jadi mendidik akhlak kata Faiz, bukan diceramahi. Kenapa pendidikan akhlak di sekolah ada, pendidikan moral juga ada? Tapi realitasnya banyak orang yang tidak mengutamakan moral?

“Karena cuma diceramahi. Cuma dikasih tahu. Tidak dibiasakan. Pendidikan moral yang bagus itu pembiasaan. Pembiasaan apa? Kalau di situ pembiasaan dalam kebaikan,” jelasnya.

Ia menyebut, orang yang terbiasa dalam kebaikan, kelak ia akan sampai pada terminal yang namanya kebahagiaan.

“Kebahagiaan itu terjadi kalau kebaikan kita utuh. Baik dari aspek lahir, maupun dari aspek batin. Nah rumusnya itu,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *