Fadilah Puasa Arafah dan Tarwiyah beserta Niatnya
HIDAYATUNA.COM – Dua hari sebelum idul adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah, umat muslim biasa melakukan puasa Arafah dan Tarwiyah, Lantaskah apa fadilah berpuasa pada dua hari tersebut serta bagaimana tata cara niatnya ?
Hari Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah sementara hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah dan sehari sesudahnya yaitu 10 Dzulhijjah adalah hari raya Idul Adha.
Jika mengikuti hasil hisab PP Muhammadiyah yang menetapkan Idul Adha (10 Dzulhijjah) jatuh pada 31 juli 2020 maka hari Tarwiyah jatuh pada tanggal 29 Juli 2020 dan hari Arafah jatuh pada tanggal 30 Juli 2020.
Fadilah Berpuasa pada hari Arafah
Fadilah puasa Arafah terdapat dalam beberapa hadits, diantara yang diriwayatkan oleh Abu Qotadah yang terdapat dalam Shahih Muslim berikut :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
“Puasa pada hari Arafah, aku meminta kepada Allah SWT, supaya puasa tersebut dapat menghapuskan dosa selama satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya.”
Hal ini dikuatkan juga oleh hadis yang terdapat dalam Musnad Ahmad :
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ عَفَّانُ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ
“Salah satu istri Rasululllah SAW berkata, bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijah, hari ‘Asyura dan tiga hari setiap bulan. Berkata ‘Affan; Senin pertama setiap bulan dan dua kamis.”
Fadilah Berpuasa pada hari Tarwiyah
صومُ يومِ الترْوِيَةِ كفارَةُ سنَةٍ ، وصومُ يومِ عَرَفَةَ كفارَةُ سنتينِ. حديث ضعيف
“Puasa pada hari tarwiyah (tanggal delapan Dzulhijah) akan mengampuni dosa satu tahun sebelumnya. Sedangkan puasa hari Arafah (tanggal sembilan Dzulhijjah) akan mengampuni dosa selama dua tahun.”
Hadis puasa tarwiyah ini berstatus dhoif atau lemah namun masih bisa diamalkan dalam rangka Fadhoilul A’mal (agar mendapatkan keutamaan).
Dijelaskan dalam Majmu’ al Fatawa “Imam Ahmad bin Hambal serta ulama yang membolehkan mengamalkan hadits dhaif dalam rangka fadhilul amal selama tidak diketahui hadits tersebut shahih atau hadits tersebut bukan diriwayatkan oleh perowi pendusta. Namun boleh mengamalkan isinya jika diketahui ada dalil syari yang mendukungnya.”
Berdasarkan keterangan Imam Ahmad bin Hambal diatas maka puasa tarwiyah boleh dikerjakan didasarkan atas beberapa hadis yang menunjukkan bahwa Nabi SAW sangat menganjurkan untuk berpuasa pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah.
Diantaranya adalah hadis berikut :
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ.
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah SWT melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini yaitu pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud, Tirmizi dan Ibnu Abbas)
Bacaan Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah Lengkap
Berikut niat puasa Arafah jika dilakukan pada malam hari :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu Souma Ghodin ‘An Adai Sunnati Yaumi ‘Arofata Lillahi Ta’ala
Artinya : “Saya berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Berikut niat puasa Tarwiyah jika dilakukan pada malam hari :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ تَرْوِيَةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu Souma Ghodin ‘An Adai Sunnati Yaumi Tarwiyata Lillahi Ta’ala
Artinya : “Saya berniat puasa sunah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
Karena puasa ini adalah puasa sunah, maka niatnya pun boleh dilakukan setelah terbitnya matahari hingga tergelincirnya matahari dengan syarat seseorang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Berikut niat puasa Arafah jika dilakukan pada pagi hari :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Hadzhal Yaumi ‘An Adai Sunnati ‘Arofata Lillahi Ta’ala
Artinya : “Saya berniat puasa sunah arafah pada hari ini karena Allah SWT.”
Berikut niat puasa Tarwiyah jika dilakukan pada pagi hari :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ تَرْوِيَةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Hadzhal Yaumi ‘An Adai Sunnati Tarwiyata Lillahi Ta’ala
Artinya : “Saya berniat puasa sunah tarwiyah pada hari ini karena Allah SWT.”