Etika Makan yang Sempurna dalam Islam
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Berbagai kajian penelitian menunjukkan bahwa para ahli gizi telah berusaha mengetahui berbagai kebutuhan makanan yang dibutuhkan manusia.
Kemudian mereka membuat dasar-dasar pijakan yang jelas dan benar tentang makanan tersebut sesuai kondisi, lingkungan serta usia seseorang.
Dalam Islam telah diajarkan bagaimana etika makan yang diprioritaskan bagi seorang mukmin. Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, bukunya Pola Makan Rasulullah menjelaskan bahwa salah satu etika makan yang diajarkan dalam Islam adalah tidak berlebih-lebihan.
“Islam telah menganjurkan mereka untuk mengkonsumsi makanan dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak juga terlalu kikir sehingga hanya mengkonsumsi saja berbagai makanan yang disediakan,” ungkap Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid di halaman 20 sebagaimana dikutip Hidayatuna.com, Sabtu (20/6/2020).
Hal ini lanjut dia, telah sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 31. “Makan dan minumlah, tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan,” sambungnya.
Selain itu, Abdul Basith menambahkan bahwa Islam telah mengajarkan manusia untuk tidak mengharamkan makanan yang baik-baik yang telah dihalalkan oleh Allah SWT. Seperti dalam firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 172.
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah.” (Qs. al-Baqarah: 172)