Era Dinasti Abbasiyah Sistem Kesukuan Primitif Arab Runtuh

 Era Dinasti Abbasiyah Sistem Kesukuan Primitif Arab Runtuh

Kiprah Dinasti Almoravid di Maroko (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Fase kekuasaan Islam di bawah Dinasti Abbasiyah dari tahun 750 M sampai 1258 M, menurut sejarawan Philip K Hitti dalam bukunya “History of the Arabs” menyebutnya sebagai masa runtuhnya sistem kesukuan primitif Arab.

“Sistem kesukuan primitif yang menjadi pola organisasi sosial Arab paling mendasar runtuh pada masa Dinasti Abbasiyah, yang didirikan dari berbagai unsur asing,” ungkap Philip K Hitti di halaman 414, sebagaimana dikutip Kamis (10/12/2020).

Bahkan lanjut dia, dalam persoalan memilih istri dan ibu untuk anak-anak mereka, para khalifah tidak menjadikan darah keturunan Arab sebagai patokan.

Philip K Hitti menyebutkan bahwa di antara keluarga Abbasiyah, hanya tiga khalifah yang terlahir dari ibu yang berstatus merdeka. Mereka antara lain adalah Abu al-‘Abbas, al-Mahdi dan al-Amin.

“Dan yang terakhir (al-Amin) memiliki keistimewaan karena ayah dan ibunya keturunan Nabi,” jelasnya.

Bukti lain para pemimpin Abbasiyah tidak menjadikan darah keturunan Arab sebagai patokan untuk persoalan memilih istri dan ibu untuk anak-anak mereka adalah denganya banyak para pemimpin pada masa Abbasiyah yang lahir dari ibu yang bukan berdarah Arab.

“Di antara khalifah Dinasti Abbasiyah, ibu al-Manshur adalah seorang budak Berber; ibu al-Ma’mun adalah seorang budak Persia; ibu al-Watsiq dan al-Muhtadi berasal dari Yunani,” ungkap K Hitti.

Selain itu, ibu dari pemimpin Dinasti Abbasiyah lainnya adalah dari Khalifah al-Muntashir. Dimana ibu merupakan seorang berdarah Yunani-Abissinia. Kemudian ibu dari al-Musta’in adalah seorang Slavia (shaqlabiyah).

Sementara itu, ibu dari al-Muktafi dan al-Muqtadir adalah merupakan budak dari Turki dan ibu al-Mustadhi berasal dari Armenia. Sedangakan Ibu dari Harun juga berasal dari budak dari negari lain.

Dimana Ibu Harun ini dikenal sebagai al-Khayzuran yakni perempuan pertama yang memiliki pengaruh penting dalam urusan kenegaraan Dinasti Abbasiyah.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *