Eksplorasi Sumur Zamzam Sudah Dilakukan Sejak Dinasti Abbasiyah

Eksplorasi Sumur Zamzam Sudah Dilakukan Sejak Dinasti Abasiyah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Antropolog Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, Sumanto Al Qurtuby menyebutkan bahwa jauh sebelum pemerintah Arab modern melakukan eksplorasi dan konservasi sumur Zamzam, ekplorasi sudah pernah dilakukan sejak zaman Dinasti Abbasiyah.
Tidak hanya pada Dinasti Abbasiyah, eksplorasi sumur Zamzam lanjut dia, juga pernah dilakukan oleh Turki Usmani. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjamin kebutuhan air minum para jamaah haji kala itu.
“Eksplorasi dan konservasi sumur Zamzam sudah dilakukan berkali-kali sejak zaman Dinasti Abbasiyah dan kemudian Turki Usmani karena problem penipisan sumber air (“water depletion”) tadi,” ungkap Sumanto Al Qurtuby dalam catatan kecilnya di laman Facebooknya, dikutip Hidayatuna.com, Senin (22/6/2020).
Dirinya menambahkan, apakah penduduk Makah sejak zaman bahula selalu menggunakan sumur Zamzam? Ia mengatakan tidak. Sumanto menjelaskan, sumur Zamzam pernah “disembunyikan” ditutup pasir dan nbatu oleh sejumlah suku yang kalah perang (seperti suku Khuza’ah).
“Lalu dari mana orang-orang di Makah memperoleh sumber air minum?” ujarnya. Sumanto kemudian membeberkan bahwa ada sumur-sumur lain di Makah seperti Sumur Yusrah yang digali oleh Ka’ab bin Lu’ay. Ada juga sumur Ar-Ruwa.
“Kelak kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, yang menggali lagi sumur Zamzam itu,” sambungnya.
Hal itu ia pertegas bahwa sumur Zamzam yang berlokasi di Wadi Ibrahim, Makah, bukanlah satu-satunya sumur air di Arab Saudi yang bersumber dari “groundwater” di area Arabian Shelf.
“Ada banyak sekali sumur-sumur air ini tersebar di berbagai daerah: Najran, Asir, Jizan, Bahah, Tabuk, Jauf, dlsb,” tandasnya.