Duta Besar Iran Peringatkan Tumbuhnya Islamofobia di Dunia

 Duta Besar Iran Peringatkan Tumbuhnya Islamofobia di Dunia

Duta Besar peringatkan tumbuhnya Islamofobia di dunia (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Iran – Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB menyuarakan kekhawatiran dan kekhawatiran tentang Islamofobia di seluruh dunia. Dalam pertemuan Majelis Umum PBB, Majid Takht-Ravanchi mengatakan penyebaran kebencian, diskriminasi dan kekerasan telah menyebabkan penderitaan besar bagi komunitas Muslim di berbagai negara.

“Tren Islamofobia yang berkembang telah dipicu oleh kurangnya tekad di pihak pemerintah tertentu. Untuk menghadapi ujaran kebencian dan tindakan kebencian terhadap Muslim, outlet media anti-Muslim. Serta kelompok-kelompok sipil yang mempromosikan lingkungan yang bermusuhan dan kasar terhadap Muslim. di Barat,” kata utusan itu.

“Sangat disayangkan menyaksikan politisasi dan pembatasan Hijab, pembakaran Alquran, dan penodaan simbol-simbol Islam dan tempat-tempat suci sedang dilakukan di negara-negara tertentu,” tambahnya.

Takht-Ravanchi menekankan bahwa kecenderungan Islamofobia seperti itu telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kekerasan dan ekstremisme. Kekerasan yang menimbulkan ancaman serius bagi kohesi sosial serta keamanan dan kesejahteraan semua masyarakat.

Sentimen anti-Muslim telah meningkat di seluruh Eropa dalam beberapa tahun terakhir setelah serangan teroris di benua itu. Serangan tersebut dilakukan oleh simpatisan Daesh atau anggota kelompok teror yang telah kembali ke rumah setelah kekalahan mereka di Irak dan Suriah.

Para pemimpin Muslim di Eropa dan di seluruh dunia mengutuk serangan teroris tersebut. Selain itu, kebangkitan ideologi sayap kanan dan penyebaran kebijakan anti-imigrasi telah memperburuk status agama minoritas di Eropa.

Rezim Zionis Simbol Rasisme

Duta Besar Iran juga mengatakan Israel adalah simbol rasisme dan kebencian. Ia juga menekankan bahwa upaya entitas ilegal untuk menyembunyikan kebijakan bermusuhan seperti itu akan sia-sia.

“Rezim Zionis terkenal dengan kebijakan rasis dan penyebaran ujaran kebencian dan propagandanya tidak dapat menyembunyikan fakta ini,” kata Takht-Ravanchi.

Israel telah menghancurkan lebih dari 1.200 bangunan milik warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Hal itu menyebabkan lebih dari 1.600 warga Palestina kehilangan tempat tinggal selama dua tahun terakhir.

Rezim Tel Aviv juga melanjutkan tindakan kekerasannya terhadap warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Termasuk gelombang penyerangan, penangkapan, dan pembunuhan sewenang-wenang.

 

 

 

Sumber: PressTV/IQNA

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *