Dunia Itu Mengejar Orang yang Menghindarinya
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Dalam kitab Tadzkiratul Huffazh, Imam Adz Dzahabi menulis, Al Hafizh Abu Ishaq Al Habbal bercerita:
“Suatu hari aku duduk bersama Abu Nashr as Sijzi. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Aku bangkit untuk membukakannya. Ternyata yang datang seorang perempuan.
Tanpa basa-basi ia mengeluarkan sebuah kantong berisi uang seribu dinar. Uang itu ia letakkan persis di depan Abu Nashr.
Lalu ia berkata, “Gunakan uang ini semaumu.”
Dengan penuh heran Abu Nashr bertanya, “Maksudnya apa?”
Perempuan itu berkata, “Nikahi aku. Tujuan utamaku bukan semata menikah, melainkan untuk berkhidmah padamu.”
Dengan halus, Abu Nashr menyuruh wanita itu mengambil uangnya dan memintanya pergi.
Setelah perempuan itu pergi, Abu Nashr berkata:
“Aku meninggalkan Sijistan dengan niat menuntut ilmu. Kalau aku menikah jatuhlah nama ini (penuntut ilmu) dari diriku. Aku tak akan mendahulukan apapun melebihi menuntut ilmu.”
Mungkin ini pesan bagi penuntut ilmu: fokus saja pada misi utama mencari ilmu, jangan terlalu pusingkan perkara jodoh, karena semakin dipikirkan semakin ia jauh.
Terlepas dari masalah nikah, kisah ini mengajarkan hal yang sangat berharga bahwa dunia itu mengejar orang yang menghindar darinya.
Sebaliknya mungkin, ia akan menghindar dari orang yang mengejarnya. Ya, begitulah dunia.
Maka mari mengejar sesuatu yang semakin dikejar semakin dekat. Itulah kampung akhirat. []