Dua Masjid Berusia 400 Tahun di India Peroleh Pemberitahuan Pelanggaran

 Dua Masjid Berusia 400 Tahun di India Peroleh Pemberitahuan Pelanggaran

Dua Masjid Berusia 400 Tahun di India Peroleh Pemberitahuan Pelanggaran (Ilustrasi/ Istimewa)

HIDAYATUNA.COM, India – Pihak berwenang Kereta Api India telah mengeluarkan pemberitahuan ke dua masjid terkemuka di ibu kota negara New Delhi, meminta mereka untuk menghapus perambahan dalam waktu 15 hari.

Dikutip dari saluran berita lokal, India Today, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa pemberitahuan dikeluarkan untuk dua masjid terkemuka selama akhir pekan oleh Kereta Api India, yang menyatakan bahwa tanah Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah adalah milik mereka.

Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa “tanah mereka telah dirambah secara ilegal, dan mereka mendesak pihak terkait untuk secara sukarela memindahkan bangunan, kuil, masjid, atau tempat suci yang tidak sah yang dibangun di atas properti mereka.”

Perusahaan perkeretaapian telah memperingatkan bahwa jika perambahan tidak dihilangkan dalam jangka waktu yang ditentukan, mereka akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk merebut kembali tanah mereka.

“Pihak yang bertanggung jawab atas perambahan akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kerusakan yang terjadi selama proses tersebut, membebaskan administrasi perkeretaapian dari segala kerusakan,” kata penyiar itu.

Juru bicara Kereta Api Utara Deepak Kumar membenarkan laporan media tersebut.

Komite pengelola lokal dari kedua masjid tersebut mengatakan Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah dibangun berabad-abad yang lalu dan “bersejarah”.

Pejabat dari Dewan Wakaf Delhi, yang bertanggung jawab untuk memelihara properti Islam, juga mengatakan masjid-masjid itu sudah lama dibangun dan bahwa masalahnya adalah “sub-judi.”

“Kedua masjid tersebut berusia lebih dari 400 tahun dan sudah ada sebelum infra rel muncul di dua lokasi tersebut. Masjid-masjid tersebut juga merupakan bagian dari 123 properti, termasuk masjid, mausoleum, dan kuburan, di mana dewan terlibat dalam pertarungan pengadilan dengan Pusat. Masalahnya saat ini sedang menunggu keputusan di pengadilan tinggi,” kata pejabat Dewan Wakaf Delhi, harian Mehfooz Mohammad sebagaimana dikutip dari The Hindustan Times.

Hafiz Matlub Karim, anggota pengurus masjid Bachchu Shah telah menulis surat kepada pemerintah Delhi atas masalah tersebut.

“Pemberitahuan yang ditempel itu tanpa tanda tangan dan stempel… kegiatan ini adalah pelecehan dan upaya untuk merusak suasana,” katanya mengutip harian itu. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *