DPR RI Desak Pemerintah Minta India Stop Kekerasan dan Intoleransi Muslim
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI Desak Pemerintah Minta India Stop Kekerasan dan Intoleransi Muslim
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dunia internasional termasuk Indonesia menaruh rasa prihatin terhadap bentrokan dan kekerasan yang menimpa minoritas muslim di India. Dimana dampak dari bentrokan tersebut selain terjadi pengrusakan masjid juga menewaskan 27 orang dan melukai lebih dari 200 orang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, meminta Pemerintah RI aktif mendesak India agar menghentikan tindak kekerasan tersebut karena menyangkut kemanusiaan dunia.
“Sebagai anggota Dewan HAM dan DK PBB serta negara sahabat India yang cinta damai dan juga negara mayoritas muslim, berita yang tersebar bentrok terjadi karena adanya intoleransi dan diskriminasi terhadap minoritas muslim di India, jelas mengganggu dan menimbulkan keprihatinan kami,” kata Jazuli dalam keterangan yang diterima, Jumat (28/2/2020).
“Indonesia harus bersikap tegas menyuarakan keprihatinan dan mendesak India menghentikan tindak kekerasan, intoleransi, dan diskriminasi,” imbuh Anggota Komisi I DPR ini.
Jazuli menegaskan bahwa tidak ada justifikasi pembenaran tindak kekerasan atas dasar intoleransi dan diskriminasi.
Sebagai negara besar dan berdaulat India, kata dia lebih lanjut, harus mampu mewujudkan kedamaian di tengah-tengah rakyatnya atas prinsip kesamaan dan keadilan bagi semua. Serta menyelesaikan perbedaan dengan jalan dialog.
“Perlindungan dan keamanan warga negara dari tindak persekusi, intoleransi, dan diskriminasi adalah hal yang utama bagi sebuah negara. Kami yakin dan berharap India dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik sehingga rakyat yang berbeda agama, berbeda etnis, dapat hidup berdampingan secara damai dan harmoni,” kata Jazuli.
Namun, sambung Jazuli, jika India dan kelompok politik di dalamnya tidak bisa memberikan jaminan tersebut maka atas nama kemanusiaan, hak asasi manusia, dan perdamaian dunia kita meminta PBB dan komunitas internasional untuk turun tangan melakukan investigasi, dan penjagaan keamanan.
“Serta jaminan keselamatan warga dan minoritas muslim India sebagai bagian dari warga dunia,” tandasnya. (AS/Hidayatuna.com)