DPP KNPI Gelar Seminar Moderasi Beragama, Yahya: Lahirnya Radikalisme Bukan Soal Dalil Agama
HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Demi mencegah paham-paham radikalisme dan terorisme, Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menyelenggarakan acara diskusi publik bertajuk ‘Diskusi Lintas Iman Untuk Moderasi Beragama’ di Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Selaku penyaji dalam acara tersebut, Khatib Syuriah PBNU Yahya Cholil Staquf berpendapat bahwa penyebab radikalisme ini bukan bersumber dari ajaran agama, bukan juga soal penafsiran dalil agama melainkan soal ideologi yang diyakini oleh pelaku radikal tersebut.
“Soal radikalime bukan soal dalil-dalil di dalam referensi keagamaan, bukan soal penafsiran berdasarkan logika, tapi di dalam pandangan radikalisme itu tentang ideologi,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa ideologi ini bukan terbentuk secara instan melainkan melewati proses panjang di mana ideologi ini selalu melibatkan analisis tentang realitas. Kemudian ia mencontohkan adanya ideologi komunisme karena adanya analisis realitas konflik antar kelas.
Jadi, lanjutnya, melalui proses ini terbentuklah ideologi tersebut. Bahkan, ia mengaitkan hal ini dengan mengapa belakang ini banyak orang-orang terdidik terpapar radikalisme.
“Karena mereka (orang terdidik) mempunyai frame analisis terhadap realitas yang ada dikaitkan dengan sejarah perbenturan antar golongan yang telah terjadi berabad-abad,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia memberikan contoh konflik yang terjadi di Serbia dan Bosnia yang sudah lebih seratus tahun sehingga sampai saat ini kedua belah pihak ada memori kelam tentang konflik tersebut.
“Ada persepsi konflik yang seolah-olah terjadi abadi, karena konflik ini terjadi lama sekali, maka konflik ini dimapankan dari lapisan masyarakat,” tuturnya.
Dengan demikian, ia mengajak semua pihak memandang setiap konflik yang terjadi di Indonesia, “kita harus melihat dari akar masalahnya sehingga setiap konflik bisa langsung ditangani,” pumgkasnya.