Dokter Islam di Inggris Minta Muslim Abaikan Teori Konspirasi Covid

 Dokter Islam di Inggris Minta Muslim Abaikan Teori Konspirasi Covid

Ilustrasi/Hidayatuna

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Merebaknya teori konspirasi tentang Covid-19 di Inggris, mendorong seorang dokter Islam di Inggris angkat suara.

Secara terbuka dokter bernama Dr. Sharjeel Zafar Kiani itu meminta komunitas muslim di Inggris agar tidak termakan isu konspirasi tersebut.

Sebagai dokter yang berjibaku paling depan melawan keganasan virus Corona, Dr. Sharjeel menghimbau agar muslim di Inggris mengabaikannya.

Dilansir dari Arab News, teori konspirasi Covid-19 bak seperti api yang secara cepat menyebar ke Inggris. Kondisi ini membuat sejumlah rumah sakit di Negara tersebut mengalami tekanan besar.

Situasi ini yang membuat rumah sakit dan para tim medis benar benar dibuat frustasi kabar hoax di media sosial.

“Sangat membuat frustasi melihat berapa banyak teori konspirasi di media sosial. Teori konspirasi tampaknya telah menyebar seperti api,” ungkap Dr. Sharjeel dikutip Selasa (2/2/2021).

Dr. Sharjeel menjelaskan bahwa ada beberapa kesalahan informasi dan teori konspirasi yang telah berkembang sejak virus corona muncul.

Tentu saja lanjut dia, hal itu membuat penanganan virus Corona di Negara tersebut tidak mampu berjalan secara maksimal.

Hal ini dikarenakan banyak orang yang termakan teori konspirasi Covid-19. Masalah yang hadapi adalah tentang informasi salah tentang bahan vaksin Pfizer/BioNTech mengandung zat haram.

Parahnya, penyebar teori konspirasi ini terus mengulangi klaim tersebut dan mempermainkan kecemasan dan ketakutan orang-orang yang ada.

“Teori konspirasi, bersama dengan informasi hoaks, menyebabkan kerugian karena ada anggota masyarakat yang sangat rentan yang membutuhkan vaksin ini,” kata Dr. Sharjeel.

Dalam hal ini ia meminta kepada komunitas Muslim agar lebih percaya dan mendengarkan para ahli di bidangnya, dari pada teori konspirasi yang menyesatkan.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *