Doa Rasulullah saat Perang Badar
HIDAYATUNA.COM – Saat terjadi perang Badar, Allah menurunkan malaikat sehingga perang berhasil ditaklukkan oleh pasukan Rasulullah Saw. Tentunya dalam perang Badar tersebut, tak lepas dari doa Rasulullah hingga seribu Malaikat pun Allah turunkan untuk turut membela umat Islam.
Dilansir dari Republika.co.id, Ustaz Syahrullah Iskandar, Pakar tafsir Alquran menjelaskan perihal perang badar secara umum dalam tafsiran surat Al Anfal. Surat ini menceritakan peristiwa perang Badar secara rinci.
Ustaz Syahrullah menjelaskan, pada ayat 9-10 dalam surat Al Anfal diceritakan bagaimana kaum Muslim memohon pertolongan kepada Allah. Allah SWT. lalu menurunkan malaikat hingga menerbitkan kabar gembira dan menenangkan hati kaum Muslim dengan kemenangan pada saat perang Badar.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS Al Anfal 9)
وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS Al Anfal 10).
lebih lanjut, Ustaz Syahrullah menjelaskan ada yang berpendapat bahwa permohonan pertolongan sebagaimana dijelaskan surat Al Anfal ayat 9. Pendapat ini mengatakan bahwa doa itu dilakukan oleh Rasulullah Saw sendiri.
Hal ini disandarkan pada hadis riwayat Imam Muslim yang menjelaskan ketika Perang Badar berkecambuk. Rasulullah melihat pasukan musuh yang kala itu lebih banyak dari kaum Muslim.
Bacaan Doa Rasulullah saat Perang Badar
Rasul kemudian menghadap kiblat dan membentangkan tangannya memohon pertolongan pada Allah. Berikut redaksi doa yang dibacakan Rasulullah Saw:
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ لَا تُعْبَدْ فِي الْأَرْضِ
“Ya Allah penuhilah janji-Mu padaku, ya Allah berilah apa yang telah Engkau janjikan padaku. Y Allah jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah niscaya tak ada lagi orang yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini.”
Rasulullah terus berdoa dengan membentangkan tangannya seraya menghadap kiblat. Hingga sorban di pundaknya jatuh.
Abu Bakar mendekati Rasul dan mengambil sorban lalu menaruhnya lagi di pundak Rasul. Menurut Ustadz Syahrullah tak lama setelah itu Allah menurunkan ayat 9-10 surat Al Anfal.
Sementara itu pendapat lainnya mengatakan bahwa yang yang berdoa adalah sekelompok pasukan Muslim. Pendapat ini berlandaskan pada bunyi ayat 9 surat Al Anfal. Terutama redaksi idz tastagituna robbakum yang bermakna dilakukan banyak orang.
Selain itu argumen lainnya adalah adanaya ketakutan dan kekhawatiran yang lebih dari pasukan Muslim dibanding yang dirasakan Rasulullah ketika mendapati banyaknya pasukan musuh. Pendapat yang kedua ini belum cukup kuat karena tidak ada riwayat hadits yang menjelaskan bahwa doa itu dilakukan banyak pasukan Muslim.
Allah pun mengabulkan doa tersebut dengan menurunkan seribu malaikat berturut-turut atau dengan bershaf-shaf. Sehingga Perang Badar merupakan satu-satunya peperangan yang langsung diikuti malaikat.