Doa Menyambut Tamu
HIDAYATUNA.COM – Menghormati dan memuliakan tamu sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Saw adalah akhlak yang mulia. Apalagi menyambut dengan penuh riang dan gembira, namun tahukah Anda, menyambut tamu juga ada doanya.
مَرْحَبًا بِالْوَفْدِ الَّذِينَ جَاءُوا غَيْرَ خَزَايَا وَلاَ نَدَامَى
Marhaban bil wafd alladziina jaa-uu ghairo khozaayaa walaa nadaamaa.
“Selamat datang kepada para utusan yang datang tanpa merasa terhina dan menyesal.”
Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Bukhari dari Ibnu Abbas, dia berkisah;
لَمَّا قَدِمَ وفْدُ عبدِ القَيْسِ علَى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قالَ: مَرْحَبًا بالوَفْدِ، الَّذِينَ جَاؤُوا غيرَ خَزَايَا ولَا نَدَامَى
“Ketika datang utusan Abdul Qais kepada Nabi Saw, maka beliau menyambutnya dengan ucapan; Marhaban bil wafd alladziina jaa-uu ghairo khozaayaa walaa nadaamaa (Selamat datang kepada para utusan yang datang tanpa merasa terhina dan menyesal).”
Di samping itu, ketika ada tamu yang hendak bertamu kepada kita, maka kita harus mempersilakannya masuk. Meskipun tamu tersebut berbeda keyakinan dengan kita.
Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah. Dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam. siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia menghormati tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”
Itulah salah satu langkah memuliakan tamu yakni menyambut dengan iringan doa. Sebab, kita percaya bahwa Allah SWT, pun ridha menitipkan rezeki kita pada tamu yang datang. Wallahu’alam bi-Showab.