Direktur Masjid Al-Aqsa Minta Muslim Dunia Pertahankan Warisan Islam
HIDAYATUNA.COM, Yerusalem – Otoritas pendudukan Israel berupaya peningkatkan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa dengan mengambil keuntungan dari perayaan hari raya Yahudi guna meningkatkan frekuensi serangan oleh pemukim ekstrimis Yahudi ke Masjid Al-Aqsa.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Masjid Al-Aqsa Omar Kiswani. Ia menekankan, Masjid Al-Aqsa sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam adalah satu-satunya tempat suci Muslim di Kota Al-Quds yang dilindungi semua resolusi PBB, termasuk badan PBB, UNESCO, yang menyatakannya sebagai warisan Islam.
Ia meminta negara-negara Arab dan negara-negara Muslim untuk terus mempertahankan Masjid Al-Aqsa dan mendukung solidaritas bersama Dewan Wakaf Islam dalam melindungi masjid tersebut.
“Al-Aqsa milik semua Muslim di seluruh dunia, bukan hanya Muslim Palestina,” kata Omar dalam pernyataan pers yang dilaporkan MINA dikutip Sabtu, (28/12/2019).
Sebelumnya, polisi Israel pada Rabu (25/12) memberikan izin untuk anggota Parlemen Israel (Knesset) memasuki komplek Al-Aqsa, dan memasukkan kelompok-kelompok ekstrimis Yahudi ke dalam aksi tersebut.
Pemukim ilegal ekstrimis Yahudi telah menyerukan peningkatan serangan ke Masjid al-Aqsa untuk merayakan festival Hanukkah Yahudi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Dhaifallah Al-Fayez, menegaskan pelanggaran Israel yang terus-menerus ini merupakan provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia, dan pelanggaran Israel terhadap hukum internasional. Wakalah Al-Quds melaporkan.
“Kelanjutan pelanggaran ini akan meningkatkan ketegangan,” ujar Al-Fayez.
Ia juga menuntut agar Israel menghentikan provokasinya serta menghormati status quo historis dan hukum Masjid Al-Aqsa.