Dinilai Singgung Islam, Elon Musk Dimintai Klarifikasi
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Wakil Direktur Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Edward Ahmed Mitchell undang CEO Twitter Elon Musk untuk bertemu. Ini merupakan buntut meme yang diunggah Elon Musk.
“Kami mengundang Elon Musk untuk bertemu dengan Muslim Amerika dan belajar tentang kebenaran Islam,” ungkap Ahmed Mitchell dilansir dari Republika, Selasa (03/01).
Dalam pernyataannya, CAIR juga menegaskan bahwa Muslim Amerika sejatinya tidak mempermasalahkan hal-hal yang berbau satir ataupun guyonan.
Tetapi, apa yang dilakukan Elon Musk adalah disebut sebagai lelucon yang tidak etis.
Untuk itu, CAIR menilai Elon perlu lebih dekat lagi dalam mengenal Islam, agar ia bisa menghargai dan menghormati keyakinan orang lain.
“Ini tidak hanya akan membantunya menghormati dan melayani pelanggannya yang beragam dengan lebih baik, tetapi juga mungkin membawanya lebih dekat ke kedamaian yang tidak akan pernah bisa dibeli oleh uang dan ketenaran,” jelasnya.
Sebelumnya, melalui akun Twitternya, Elon Musk mengunggah meme yang mengejek keyakinan orang lain, termasuk Islam.
Meme tersebut menampilkan sosok kulit hitam tampak mengenakan masker bedah. Dimana tubuhnya ditutupi berbagai logo dan simbol perusahaan.
Di antara logo dan simbol tersebut adalah Black Lives Matter, Planned Parenthood, CNN, jarum suntik, palu arit, Google, YouTube, Facebook, serta Twitter itu sendiri.
Sosok itu tampak memegang bendera kebanggaan trans-inklusif dengan bulan sabit dan bintang, lambang Islam, tercetak di atasnya.
Di sebelah kanan sosok itu adalah seorang pria berambut terang memegang bendera Amerika.
Pria di sebelah kiri berkata, “Mereka mencuci otak Anda,” dan pria di sebelah kanan bertanya, “Benarkah?” []