Dinasti Fatimiyah: Sebuah Kekhalifahan Syiah Islamiyah

 Dinasti Fatimiyah: Sebuah Kekhalifahan Syiah Islamiyah

Dinasti Fatimiyah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dinasti Fatimiyah adalah kekhalifahan Syiah Islamiyah yang membentang luas di Afrika Utara, dari Laut Merah dan di timur hingga Samudra Atlantik di barat. Hal ini dijelaskan oleh Willem Brownstok dalam bukunya berjudul “Islam: Diri Kekhilafahan Fatimiyah ke Dinasti Ayyubiyah”.

Menurut Brownstok, dinasti yang berasal dari Arab ini mampu memerintah di sepanjang pantai Mediterania Afrika dan akhirnya menjadikan Mesir pusat kekhilafahan. Pada puncaknya, dinasti ini mengusai Mesir serta wilayah Maghreb, Sudan, Sisilia, Levant, dan Hijaz.

“Fatimiyah mengklaim keturunan dari Fatimah, putri Nabi Muhammad. Negara Fatimiyah terbentuk di antara Kutama, Berber yang terletak di sebelah barat pesisir Afrika Utara (sekarang Aljazair),” ungkap Willem Brownstok dikutip Selasa (13/7/2021).

Ia menjelaskan pada tahun 909 M, Dinasti Fatimiyah menaklukkan Raqqada, ibukota Adhlabid. Kemudian Pada tahun 921 M, Fatimiyah mendirikan kota Tunisia Mahdia sebagai ibukota baru mereka.

“Pada tahun 948 M, mereka menggeser ibukota mereka ke al-Mansuriyya, dekat Kairouan di Tunisia. Pada tahun 969 M, mereka menaklukkan Mesir dan mendirikan Kairo sebagi ibukota kekhalifahan mereka. Di mana Mesir dijadikan pusat politik, budaya dan agama kekaisaran mereka yang mengembangkan budaya baru Arab asli,” jelasnya.

Brownstok menjelaskan bahwa kelas penguasa adalah bagian dari cabang Islam Syiah Ismai’li, seperti halnya para pemimpin dinasti. Kebaradaan dinasti ini menandai satu-satunya saat keturunan Ali dan Fatimah dipersatukan pada tingkat apa pun.

Selama kepemimpinan dinasti ini, tingkat toleransi beragama sangat tinggi. Tolerasi beragama tidak hanya berlaku pada kelompok Islam non-Syiah, tetapi juga berlaku bagi orang Yahudi, Kristen, Malta dan Koptik.

“Namun, para pemimpinnya membuat sedikit kemajuan dalam membujuk penduduk Mesir untuk mengadopsi kepercayaan agamanya,” ungkap Brownstok.

Selama akhir abad ke-11 dan ke-12, Dinasti Fatimiyah menurun dengan cepat dan pada tahun 1171 Saladin menyerbu wilayahnya. Dia mendirikan dinasti Ayyubiyah dan memasukkan negara Fatimiyah ke dalam kekhalifahan Abbasiyah.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *