Di Tengah Corona, NU Himbau Masyarakat Tarawih di Rumah Saja
HIDAYATUNA.COM – Bulan suci Ramadhan tinggal 20 hari lagi, namun wabah corona yang melanda Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, karenanya pada hari Jumat kemarin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan surat edaran dalam rangka menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah.
Diantara isi dari surat edaran tersebut adalah instruksi agar pengurus Nahdlatul Ulama (NU) diseluruh tingkatan dan warga Nahdliyin di seluruh Indonesia agar tetap menjalankan ibadah wajib di tengah wabah virus corona ini, serta meningkatkan amaliyah yang berupa taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT dengan memperbanyak amalan sunah seperti sedekah, membaca al-Quran, mujahadah, memanjatkan doa kepada para leluhur, serta amaliyah sunah yang lain yang semuanya itu dilakukan dirumah masing-masing.
Termasuk terkait amaliyah sunah di bulan Ramadhan yaitu salat tarawih berjamaah, yang dalam surat edaran tersebut masyarakat dihimbau untuk melakukan salat tarawih dan salat idul fitri di rumah masing-masing atau sesuai protokol pencegahan Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah masing-masing.
Sebenarnya secara fiqih ibadah sunah seperti tarawih boleh saja dilaksanakan sendiri walaupun tentu lebih utama dikerjakan secara berjamaah, namun ada pendapat yang cukup menarik dari as-Syaukani dimana beliau mengutip pendapat imam malik.
وقال مالك وأبو يوسف وبعض الشافعية وغيرهم : الأفضل فرادى في البيت لقوله صلى الله عليه وآله وسلم : أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة
“Sementara Imam Malik, Abu Yusuf, sebagian syafiiyah, serta ulama lainnya berpendapat, shalat tarawih sendirian di rumah lebih utama. Berdasarkan hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Shalat yang paling utama adalah shalat yang dikerjakan seseorang di rumahnya, kecuali shalat wajib.” (Nailul Authar, 3/59).
