Di Masa Nabi Ada Rumah Sakit?
HIDAYATUNA.COM – Apakah di masa Nabi Muhammad sudah ada rumah sakit? Kalau dibayangkan seperti sekarang, tentu belum ada. Kalau secara “bibit-bibit” dapat kita temukan beberapa riwayat.
1. Memberi ruang bagi orang sakit
ﻭﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ – ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ – ﻗﺎﻟﺖ: ﺃﺻﻴﺐ ﺳﻌﺪ ﻳﻮﻡ اﻟﺨﻨﺪﻕ ﻓﻀﺮﺏ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺧﻴﻤﺔ ﻓﻲ اﻟﻤﺴﺠﺪ ﻟﻴﻌﻮﺩﻩ ﻣﻦ ﻗﺮﻳﺐ. ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ
Dari Aisyah bahwa Sa’d bin Mu’adz terluka saat perang Khandaq. Nabi shalallahu alaihi wa sallam membuatkan tenda untuk Sa’d di Masjid agar bisa dikunjungi dari keluarga dekat (HR Bukhari dan Muslim)
2. Perawat Wanita
ﻋﻦ ﺃﻡ ﻋﻄﻴﺔ اﻷﻧﺼﺎﺭﻳﺔ، ﻗﺎﻟﺖ: «ﻏﺰﻭﺕ ﻣﻊ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳﺒﻊ ﻏﺰﻭاﺕ، ﺃﺧﻠﻔﻬﻢ ﻓﻲ ﺭﺣﺎﻟﻬﻢ، ﻓﺄﺻﻨﻊ ﻟﻬﻢ اﻟﻄﻌﺎﻡ، ﻭﺃﺩاﻭﻱ اﻟﺠﺮﺣﻰ، ﻭﺃﻗﻮﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺮﺿﻰ»
Ummu Athiyyah berkata: “Saya ikut perang bersama dengan Nabi shalallahu alaihi wasallam sebanyak 7 kali. Saya berada di perkemahan, membuat makanan untuk para Sahabat, mengobati yang terluka dan merawat Sahabat yang sakit” (HR Muslim)
3. Dokter, Ahli Medis
Syekh Athiyyah, ulama Mesir berkata:
ﻭﺃﻭﻝ ﻣﻦ ﺩﺭﺱ اﻟﻄﺐ ﻭاﺷﺘﻐﻞ ﺑﻪ ﻣﻦ اﻟﻌﺮﺏ ﻫﻮ اﻟﺤﺎﺭﺙ ﺑﻦ ﻛﻠﺪﺓ اﻟﺜﻘﻔﻰ، ﻋﺎﺵ ﻓﻰ اﻟﺠﺎﻫﻠﻴﺔ ﻭﺃﺩﺭﻙ اﻹﺳﻼﻡ، ﺗﻌﻠﻢ اﻟﻄﺐ ﻓﻰ ﻣﺪﺭﺳﺔ ﺟﻨﺪﻳﺴﺎﺑﻮﺭ اﻟﺘﻰ ﺃﺳﺴﻬﺎ ﻛﺴﺮﻯ اﻷﻭﻝ ﻣﻠﻚ ﻓﺎﺭﺱ ﺑﺈﻗﻠﻴﻢ ﺧﻮﺯﺳﺘﺎﻥ ﺳﻨﺔ 555 ﻣﻴﻼﺩﻳﺔ
Orang yang pertama kali belajar dan menekuni ilmu kedokteran dari Bangsa Arab adalah Harits bin Kaldah Tsaqafi. Ia hidup di masa Jahiliyah dan menjumpai Islam. Belajar ilmu medisya di sekolah Gondesapur yang didirikan oleh Raja Persi yang pertama di kawasan Khuzestan, tahun 555 Masehi (Fatawa Al-Azhar 10/320)
Nabi menganjurkan berobat ke dokter:
ﻋﻦ ﺳﻌﺪ، ﻗﺎﻝ: ﻣﺮﺿﺖ ﻣﺮﺿﺎ ﺃﺗﺎﻧﻲ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻌﻮﺩﻧﻲ ﻓﻮﺿﻊ ﻳﺪﻩ ﺑﻴﻦ ﺛﺪﻳﻲ ﺣﺘﻰ ﻭﺟﺪﺕ ﺑﺮﺩﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﻓﺆاﺩﻱ ﻓﻘﺎﻝ: «ﺇﻧﻚ ﺭﺟﻞ ﻣﻔﺌﻮﺩ، اﺋﺖ اﻟﺤﺎﺭﺙ ﺑﻦ ﻛﻠﺪﺓ ﺃﺧﺎ ﺛﻘﻴﻒ ﻓﺈﻧﻪ ﺭﺟﻞ ﻳﺘﻄﺒﺐ»
Sa’ad berkata bahwa dirinya sakit dan dijenguk oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Nabi meletakkan tangannya di dadaku dan terasa dingin di dadaku. Nabi bersabda: “Kau sakit sesak. Datanglah kepada Haris bin Kaladah, saudara Bani Tsaqif. Dia ahli di bidang kedokteran” (HR Abu Dawud)