Denmark Akan Ikut Campur Batasi Aksi Penistaan Agama
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen mengatakan menghentikan tindakan penistaan terhadap kitab suci seperti Al-Qur’an tidak akan mengurangi kebebasan untuk menyatakan pendapat.
Frederiksen mengungkapkan pandangannya ini dalam sebuah wawancara dengan majalah mingguan Denmark, Weekendavisen pada Kamis (3/8).
Dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (4/8/2023) tanggapan yang Frederiksen dilontarkan setelah terjadi serangkaian insiden serangan terhadap kitab suci umat Islam di negaranya.
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi kasus pembakaran, penghinaan, atau usaha untuk melakukan tindakan penistaan terhadap agama oleh individu atau kelompok yang bersifat Islamofobia. Kasus tersebut terjadi terutama di wilayah Eropa utara dan negara-negara Nordik.
Pada hari Kamis, anggota kelompok ultranasionalis Danske Patrioter (Patriot Denmark) melanjutkan tindakan merendahkan kitab suci Islam pada hari keempat di Kopenhagen.
Kelompok tersebut telah membakar salinan Al-Quran di depan kedutaan Turki, Irak, Mesir, Arab Saudi, dan Iran di bawah pengawalan polisi sambil menyuarakan seruan anti-Islam dan menampilkan spanduk-spanduk anti-Islam.
Sementara itu pemerintah Denmark melalui Menteri Luar Negerinya, Lars Lokke Rasmussen melalui media sosial mengaku akan mempertimbangkan kemungkinan intervensi dalam situasi di mana negara, budaya, dan agama lain dilecehkan.
Menurutnya hal dilakukan demi mencegah dampak negatif terhadap keamanan. Sehingga ke depan, kasus-kasus penistaan agama dengan melakukan pembakaran Al-Qur’an tidak terulang.
“Kami mengutuk tindakan pembakaran Al-Qur’an yang terjadi baru-baru ini, Denmark sedang menjajaki opsi untuk campur tangan dalam situasi tertentu yang berkaitan dengan kebebasan berbicara di negara ini,” ungkap Lars Lokke Rasmussen. []