Demonstrasi Hari Aksi Global untuk Palestina Digelar di Lebih dari 100 Negara
![Demonstrasi Hari Aksi Global untuk Palestina Digelar di Lebih dari 100 Negara](https://i0.wp.com/hidayatuna.com/wp-content/uploads/2022/07/WhatsApp-Image-2022-07-20-at-23.08.05.jpeg?resize=850%2C560&ssl=1)
Imam Masjid Al-Aqsa Desak Negara-Negara Islam Kompak Lawan Agresi Israel (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Palestina – Hari Aksi Global untuk Palestina yang kedua akan ditandai pada akhir bulan ini dengan aksi unjuk rasa solidaritas terhadap masyarakat Jalur Gaza.
Direktur Kampanye Solidaritas Palestina Ben Jamal mendeklarasikan tanggal 17 Februari sebagai Hari Aksi Global kedua untuk Gaza.
Dia mengatakan orang-orang di lebih dari 100 kota di Inggris dan sekitar 60 negara lainnya akan mengambil bagian dalam demonstrasi pada hari ini untuk menyuarakan solidaritas terhadap Gaza dan menyerukan gencatan senjata di daerah kantong Palestina.
Hari Aksi Global untuk Gaza yang pertama diperingati pada hari Sabtu, 13 Januari, dengan sejumlah besar orang melakukan aksi unjuk rasa di 120 kota di berbagai negara.
Sejak rezim Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, telah terjadi banyak protes yang diadakan di seluruh dunia untuk mengutuk kebrutalan Zionis dan mendesak diakhirinya perang.
Setidaknya 27.478 warga Palestina telah tewas dan 66.835 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut pada hari Senin.
“Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan itu, setidaknya 113 orang tewas dan 205 lainnya terluka dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir saja.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. []